Penambang Emas di Pegunungan Bintang Papua Tewas Ditembak

Sekelompok orang tidak dikenal kembali membuat kericuhan di Papua, kini mereka menyerang dan menembak para pekerja yang sedang menambang emas di Kampung Kawe, Pegunungan Bintang, Papua.

Penambang Emas di Pegunungan Bintang Papua Tewas Ditembak
Ilustrasi Melakukan Penembakan. Gambar : Unsplash.com/ Dok. Sebastian Pociecha

BaperaNews - Sekelompok orang tidak dikenal kembali membuat kericuhan di Papua, kini mereka menyerang para pekerja menambang emas di Kampung Kawe, Distrik Awimbon, Pegunungan Bintang, Papua yang menyebabkan satu orang pekerja menambang emas tewas dan dua orang pekerja menambang emas luka.

“Benar, kami terima laporan ada penyerangan oleh orang tidak dikenal, mereka menyerang para pekerja menambang emas pada hari Sabtu 12 Februari 2022 di lokasi penambangan kali Merah 89” ujar Kapolres Pegunungan Bintang, AKBP Cahyo Sukarnito Hari Minggu 13 Februari 2022.

Cahyo menyebut ada 3 orang korban dalam insiden tersebut, dua orang mengalami luka dan sudah dievakuasi ke Tanah Merah, Boven Digul, dan satu orang pekerja menambang emas tewas.

Kejadian bermula saat kedatangan empat orang tidak dikenal ke lokasi pekerja menambang emas, mereka membawa senjata tajam tradisional berupa parang, mereka bertanya pada para pekerja tersebut, kenapa menambang emas disini, kemudian mereka menyerang para pekerja menambang emas.

Korban tewas bernama Yusrianto dan korban luka bernama Herman dan Febrianto. Cahyo juga menjelaskan lokasi tambang ada di antara tiga Kabupaten yakni Pegunungan Bintang, Boven Digul, dan Yakuhimo.

“Para korban pekerja menambang emas mengaku emas mereka juga dirampas oleh orang-orang tidak dikenal tersebut atau oleh pelaku” ujar Cahyo. Penambangan tersebut yakni Kali Merah 89 adalah salah satu lokasi tambang yang ada di Pegunungan Bintang.

Kini polisi masih mengusut indisen ini untuk menemukan pelaku dan mencari tahu motifnya. Hal ini untuk memberikan rasa aman kepada para pekerja menambang emas. Diketahui memang akhir-akhir ini banyak terjadi konflik di Papua mulai dari penyerangan dari KKB yang merupakan kelompok bersenjata hingga penyerangan pada para polisi dan TNI yang bertugas disana.

Sejauh ini sudah ada 3 prajurit TNI yang tewas di tangan KKB akibat konflik, namun Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa belum mengungkap rencana penambahan prajurit disana. “Untuk penambahan pasukan belum ada, tetap menggunakan mereka yang bertugas disana untuk mengamankan Koramil dan Kodim” ujarnya.

Andika juga menjelaskan, TNI dan polisi yang bekerja tidak pernah melakukan upaya provokasi, justru mereka melakukan aksi damai dengan bertahan dari penyerangan, tidak melakukan serangan balik, namun para kelompok bersenjata tersebut tetap saja berbuat konflik dan melukai anggota yang bertugas.

Baca Juga : Polisi Sita Pisau, Buku Tabungan dan Laptop dari Rumah Terduga Teroris di Bantul