Pemprov DKI Rencanakan Relokasi Warga Kolong Jembatan Penjaringan ke Rusun Ancol
Pemprov DKI Jakarta rencanakan relokasi warga kolong Jembatan Penjaringan ke rusun Ancol untuk hunian lebih layak dan sehat.
BaperaNews - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi, mengumumkan rencana relokasi warga yang tinggal di kolong Jembatan Penjaringan, Jakarta Utara, ke rusun Ancol.
Dalam kunjungan ke lokasi pada Rabu (6/11), Teguh meminta Pemkot Jakarta Utara untuk segera mendata kepala keluarga (KK) yang tinggal di kolong jembatan tersebut sebagai langkah awal proses pemindahan.
Kunjungan ini turut dihadiri oleh pejabat terkait, seperti Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Affan Adriansyah, Asisten Pemerintahan Sigit Wijatmoko, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kelik Indriyanto, Kepala Dinas Sumber Daya Air Ika Agustin Ningrum, serta Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim.
Saat meninjau hunian warga di bawah kolong Jembatan Pakin, Penjaringan, Teguh menyatakan keprihatinannya atas kondisi kehidupan warga.
Dalam keterangannya pada Kamis (7/11), ia menyebutkan bahwa mayoritas warga di kawasan tersebut mengalami keterbatasan akses ke hunian yang layak, sehingga mereka rentan terhadap masalah kesehatan.
"Setelah berbincang dengan warga yang tinggal di bawah jembatan, mereka ingin hunian yang layak. Hujan tidak kehujanan, dan banjir tidak kebanjiran. Apalagi kalau tinggal di kolong jembatan, penyakit sangat rentan menyerang mereka," ungkap Teguh.
Teguh menambahkan bahwa relokasi warga ini bertujuan untuk menyediakan hunian yang lebih layak dan sehat, terutama bagi mereka yang tinggal di lokasi berisiko tinggi.
Setelah melihat langsung kondisi warga di kolong Jembatan Penjaringan, Teguh bersama pejabat terkait melanjutkan peninjauan ke rusun Petak Habitat Ancol di Jalan Tongkol 10.
Baca Juga : Pemprov DKI Jakarta Akan Terapkan Retribusi Sampah Rumah Tangga Mulai Januari 2025
Rusun ini diproyeksikan menampung warga Penjaringan yang akan direlokasi, dengan dua tower yang sudah selesai dibangun dari sembilan tower yang direncanakan.
Dalam kesempatan tersebut, Teguh menginstruksikan agar kapasitas rusun dipastikan mampu menampung seluruh warga yang akan dipindahkan.
"Saya instruksikan untuk memastikan kapasitas rusun mencukupi, terutama untuk mereka yang tinggal di bawah kolong tol maupun kolong jembatan," jelas Teguh.
Rencana relokasi warga ini disambut positif oleh warga kolong Jembatan Penjaringan. Salah satu warga, Sumawiti, menyatakan rasa senangnya atas perhatian pemerintah.
Ia berharap lokasi relokasi tidak jauh dari tempat tinggal mereka saat ini, mengingat pekerjaan dan sekolah anak-anak yang berada di sekitar kawasan Penjaringan.
"Senang karena pemerintah perhatian ke kita yang tinggal di kolong begini," ujar Sumawiti. "Kalau dipindahkan, semoga tidak jauh-jauh karena sekolah anak-anak dan pekerjaan suami ada di sini."
Pemprov DKI bekerja sama dengan Pemkot Jakarta Utara untuk memastikan proses relokasi berjalan lancar. Pemkot Jakarta Utara diminta segera melakukan pendataan warga yang tinggal di kolong Jembatan Penjaringan, termasuk jumlah kepala keluarga dan kondisi masing-masing, agar penempatan di rusun Ancol dapat diatur dengan baik.
Relokasi ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas hidup warga yang selama ini tinggal di kawasan tidak layak huni dan rentan terhadap berbagai permasalahan, seperti risiko penyakit dan lingkungan berbahaya.
Baca Juga : Pemprov DKI Jakarta Gratiskan Bea Balik Nama Kendaraan Bekas