Pemilik Pikap Bawang Merah Yang Dijarah Warga di Ponorogo, Ikhlas dan Menolak Ganti Rugi

Viral video penjarahan bawang merah di Ponorogo menggugah perhatian publik.

Pemilik Pikap Bawang Merah Yang Dijarah Warga di Ponorogo, Ikhlas dan Menolak Ganti Rugi
Viral Mobil Pikap Angkut Bawang Merah Dijarah Warga di Ponorogo Banyak Menuai Kecaman Netizen. Gambar : Tangkapan Layar Tiktok/@arifunna

BaperaNews - Viral di media sosial, sebuah video menampilkan aksi penjarahan bawang merah oleh warga di Jalan Kecamatan Kauman, Ponorogo, menarik perhatian publik.

Khususnya, setelah pemilik bawang merah, Suyanto, memutuskan untuk tidak meminta ganti rugi meskipun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo menyatakan siap bertanggung jawab.

Dalam video berdurasi 28 detik yang pertama kali diunggah oleh akun TikTok @arifunna, terlihat dengan jelas bagaimana warga dengan sigap mengelilingi sebuah mobil pikap berisi bawang merah dan segera mengambilnya.

Reaksi netizen pun beragam. Meskipun banyak yang menunjukkan empati terhadap Suyanto, sebagian besar mengutuk tindakan agresif warga tersebut, menilainya melanggar etika dan norma sosial.

Menurut kasatreskrim Polres Ponorogo, AKP Nikolas Bagas Yudhi, kejadian ini bermula dari rombongan Kirab Budaya Bantaringin di Pasar Sumoroto, dan terjadi tepat setelah acara kirab grebeg tutup suro berlangsung. 

Baca Juga : Hamil di Luar Nikah, Ratusan Remaja Ponorogo Ajukan Permohonan Nikah Dini ke PA

Rombongan kirab yang membagikan berbagai barang, termasuk bawang merah, kepada warga seolah memicu kesalahpahaman. Ketika mobil pikap milik Suyanto melintas, warga menduga bawang merah di dalamnya merupakan bagian dari kirab.

Namun, yang mengejutkan adalah sikap pemilik bawang merah, Suyanto. Warga Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, ini mengalami kerugian hingga Rp 4 juta akibat insiden tersebut. Meski demikian, ia memilih untuk tidak meminta ganti rugi.

Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, mengungkapkan kekaguman dan rasa terima kasihnya kepada Suyanto yang telah memaafkan warga dan mengikhlaskan bawang merahnya yang diambil.

Dalam responsnya, Bupati Ponorogo, yang akrab disapa Kang Giri, mengimbau warga agar tidak melakukan aksi serupa dan menegaskan komitmennya untuk bertanggung jawab penuh atas insiden ini. Bagi warga yang merasa dirugikan dihimbau untuk segera menghubungi Pemkab atau Kapolres setempat.

Kisah viral penjarahan bawang merah di Ponorogo ini tidak hanya mengungkap sisi kemanusiaan, tetapi juga pentingnya etika dan empati dalam kehidupan bermasyarakat. Semoga kejadian ini menjadi pembelajaran bagi kita semua untuk selalu menghargai dan menghormati hak milik orang lain.

Peristiwa ini menjadi pembuktian bahwa di tengah era digital, tindakan yang baik maupun buruk dapat dengan cepat menjadi sorotan. Penting bagi kita semua untuk selalu berbuat dengan pertimbangan dan memikirkan dampak yang mungkin timbul. 

Baca Juga : Bak Krisis 98, Warga Prancis Jarah Toko Nike hingga Apple Store