Pemerintah Sebar Minyak Goreng Rp 14 ribu Per Liter Sampai Juni 2022
Airlangga Hartarto Menteri Perekonomian mengatakan bahwa pemerintah akan menyebarkan minyak goreng terjangkau dengan harga Rp 14.000/liter ke masyarakat umum sampai bulan Juni 2022.
BaperaNews - Pemerintah memutuskan mengedarkan minyak goreng terjangkau Rp 14.000 per liter ke masyarakat umum, kebijakan tersebut disampaikan Airlangga Hartarto Menteri Perekonomian Rabu 5/1/2022. Jumlah minyak goreng yang diedarkan sebanyak 1,2 milyar liter.
“Pemerintah mengambil dan menyetujui kebijakan ini agar masyarakat bisa menikmati harga minyak goreng yang lebih terjangkau, bisa sedikit membantu kebutuhan sehari-hari, selama awal tahun ini yang paling banyak dikeluhkan kan harga minyak goreng yang naik sampai 2 kali lipat, diharap ini bisa membantu masyarakat dengan tepat” kata Airlangga dalam konferensi persnya Rabu 5/1/2022.
Ia juga menyatakan persediaan minyak goreng ini akan tetap diadakan sampai Juni 2022 mendatang, setelah itu dievaluasi sesuai harga dan kebutuhan pasar, akan diperpanjang atau tidak. Minyak goreng ini kata Airlangga bisa menjadi murah selain karena ada subsidi pemerintah juga karena hasil dari kerjasama dengan BPDKS (Badan Pengelola Dana Kelapa Sawit) dimana proyek ini membutuhkan dana Rp 3,6 Triliun.
“Butuh dana besar sekitar Rp 3,6 Triliun untuk bisa menjalankan proyek ini, karena pemerintah harus menutup biaya selisih harga minyak goreng di pasar dengan yang dijual murah ini, Pak Muhammad Lutfi (Menteri Perdagangan) juga sudah menunjuk 70 industri + 25 packer minyak goreng untuk bekerja sama dengan pemerintah, dia nanti yang bikin kemasannya juga mengepacknya, dan produksi akan dimulai minggu depan 10/1/2022” jelas Airlangga lagi.
Lutfi juga memberikan keterangan, minyak goreng ini akan diedarkan ke pasar rakyat dan dipantau oleh Menteri Perdagangan, ia berharap masyarakat bisa terbantu karena harganya yang terjangkau, dimana saat ini dari pantauan pasar per awal Januari 2022, harga minyak goreng curah mencapai Rp 21.000 per kg.
Direktur Core Muhammad Faisal menilai pengedaran minyak goreng terjangkau ini harus benar-benar diawasi oleh Menteri Perdagangan agar bisa menyasar masyarakat ekonomi lemah selama ini masih memakai minyak goreng curah, ia khawatir jika malah masyarakat menengah yang menjadi penerimanya.
“Harus diawasi, jangan sampai ada yang salah beli, misalnya masyarakat menengah yang seharusnya dia mampu, atau yang ingin beli jumlah banyak dan dijual lagi, harus menuju benar-benar ke rakyat kecil ini” kata Faisal.