Orang Tua, Ini Cara Mengatasi Konten Kontroversial dalam Kartun Anak dan LGBT
Menghadapi kontroversi konten LGBT dalam kartun anak, berikut tips untuk orang tua dalam mengamankan pengalaman online anak-anak dan memastikan mereka terhindar dari konten yang tidak pantas.
BaperaNews - Sedang ramai soal kartun anak yang mengandung konten LGBT, kartun berjudul "Johny Johny" tersebut mulai diancam masyarakat.
Kartun ini rilis dengan suara berbahasa Indonesia dan terdapat dalam kanal YouTube Moonbug Kids, yang merupakan distribusi dari Moonbug Entertainment, sebuah media anak-anak ternama dari Inggris. Lalu bagaimana cara atur konten anak agar terhindar dari kartun LGBT?
Kontroversi Kartun LGBT
Jadi, di jagat media sosial beredar video berdurasi 33 detik yang memperlihatkan seorang anak berinteraksi dengan dua pria yang disebutnya "Ayah" dan "Papa". Hal ini langsung menimbulkan kekhawatiran bagi para orang tua. Apalagi, konten ini diduga kuat ada kaitannya dengan LGBT.
Buat kamu yang belum tau, Moonbug Entertainment, produsen dari kartun kontroversial ini, memang dikenal sebagai salah satu media anak-anak besar dari Inggris. Selain "Johny Johny", beberapa tayangan populer seperti Cocomelon, Little Baby Bum, Mia's Magic Playground, dan My Magic Pet Morphle juga merupakan hasil karyanya.
Tapi, jangan salah, Moonbug bukan hanya beroperasi di Inggris saja. Mereka mendistribusikan konten-konten kreatifnya di lebih dari 100 platform dan tersedia dalam 26 bahasa di seluruh dunia, lho!
Baca Juga : Ngeri! Ada Kartun LGBT Tayang di Youtube Indonesia
Mencegah Konten Kontroversial dengan Cara Tepat
Nah, buat kamu yang merupakan orang tua atau punya adik kecil, penting nih untuk tau cara atur konten anak di YouTube, khususnya konten LGBT. Soalnya, kita nggak mau kan, si buah hati atau adik kita konsumsi konten yang nggak sesuai dengan usianya.
1. Buat Akun Keluarga di Youtube
Cara atur konten anak pertama, kamu bisa buat Akun Keluarga di YouTube. Dengan ini, kamu bisa pantau aktivitas si kecil saat mengakses konten.
2. Gunakan Aplikasi Youtube Kids
Lalu, gunakan aplikasi YouTube Kids yang memang dikhususkan buat anak. Kontennya udah disaring dan tentunya aman untuk anak-anak.
3. Buat Playlist Khusus Anak
Selain itu, kamu juga bisa buat Playlist khusus anak dan berlangganan channel YouTube yang memang diperuntukkan bagi anak.
4. Aktifkan Fitur Restricted atau Fitur Aman
Kemudian, kamu bisa atur konten sesuai usia anak. Misalnya konten “Prasekolah” buat anak usia 4 tahun ke bawah yang berisi video kreatif dan edukatif. Opsi lainnya adalah dengan mengaktifkan Mode Aman di YouTube dan Google TelusurAman untuk melindungi si kecil dari konten yang nggak sesuai.
5. Tetap Awasi Setiap Saat Apa Yang Anak Tonton
Nggak cukup cuma dengan mengatur, Kamu juga perlu memantau rekomendasi video yang muncul. Biarpun udah disetting, kadang masih ada konten LGBT atau konten lain yang lolos lho. Jadi, jangan lupa untuk selalu cek rekomendasi videonya.
Kita sebagai orang tua harus selalu waspada dengan konten yang ditonton oleh anak atau adik kita. Dunia digital memang penuh dengan beragam konten, tapi dengan langkah-langkah yang tepat, kita bisa menjaga mereka dari konten yang nggak sesuai. Jadi, yuk mulai sekarang atur dan awasi konten yang ditonton oleh si kecil!
Nah, buat kamu yang udah baca artikel ini, coba deh share pengalaman kamu atau tips lain dalam memfilter konten untuk anak di kolom komentar.
Baca Juga : Kartun Johny Johny Diduga Mengandung Konten LGBT