Gandeng Google, Lalu Lintas Di Jakarta Akan Pakai Teknologi AI
Dinas Perhubungan Jakarta akan bekerjasama dengan perusahaan Google dengan memakai kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) di lampu merah untuk mengatur volume lalu lintas Jakarta.
BaperaNews - Dinas Perhubungan Jakarta akan memakai kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) di rambu lalu lintas atau lampu merah untuk mengatur volume lalu lintas agar bisa menekan kepadatan kendaraan dan mengurangi kemacetan.
Kepala Unit Pengelola Sistem Pengendalian Lalu Lintas Dishub Jakarta Emanuel Kristanto menyampaikan, untuk menggunakan AI, Dishub Jakarta akan bekerjasama dengan perusahaan Google. “Google akan memakai teknologi AI mereka untuk membuat analisa volume lalu lintas di simpang jalan” terangnya pada Jumat (9/12).
Lebih lanjut, kecerdasan teknologi AI buatan ini dipakai untuk memberi rekomendasi berapa lamanya lampu merah dinyalakan, sesuai dengan kepadatan kendaraan yang ada untuk menghindari macet di persimpangan jalan khususnya di jam-jam sibuk.
“Data dari AI akan dikirim ke Dishub dan kami juga aplikasikan ke lapangan” sambungnya. Belum dijelaskan detail teknis dari penggunaannya, menurut Emanuel, soal teknis kewenangannya ada pada Google.
Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman sebelumnya menyampaikan kemacetan di ibu kota kini mencapai 48% dan sudah berada di level tak nyaman. Sementara Lembaga Pemeringkat Kecamatan Kota Dunia Tomtom International BV menyebut angka kemacetan di kota Jakarta pada tahun 2021 lalu ialah 34%, menurun dari tahun 2020 yang mencapai 36%.
Baca Juga : Tilang Manual Kembali Diterapkan, Ini Jenis Pelanggaran Yang Akan Disasar
Tingkat kemacetan di Jakarta memang kembali meningkat usai pandemi Covid-19 mereda dimana para pekerja sudah mulai kembali kerja di kantor atau WFO dan anak-anak sekolah mulai belajar secara tatap muka 100%.
Sejumlah cara telah dilakukan pihak kepolisian untuk mengurangi kemacetan diantaranya dengan rekayasa lalu lintas khususnya di pagi dan siang hari dengan contra flow atau pengalihan arus, memberlakukan sistem ganjil genap, dan penutupan arus di sebagian wilayah meski cara-cara tersebut belum mampu secara signifikan mengurai macet yang ada.
“Tetapi ini memang belum mampu mengurai sepenuhnya, tapi setidaknya kita ada upaya yang dilakukan, ini betul-betul dirasakan masyarakat” ujar Latif Usman .
Latif Usman berharap masyarakat juga turut memanfaatkan transportasi umum agar macet bisa berkurang sebab salah satu sebab macet di Jakarta ialah karena banyaknya kendaraan pribadi.
“Kita manfaatkan transportasi, sehingga bisa mengurangi kemacetan di Jakarta ini” tandasnya.
Belum diketahui kapan teknologi AI akan mulai diterapkan di rambu lalu lintas Jakarta, diharapkan teknologi tersebut benar-benar bisa berperan untuk mengurangi kemacetan di Jakarta.
Baca Juga : Begini Cara Cek Kendaraan Kena Tilang Elektronik ETLE atau Tidak