Oknum TNI Di Salatiga Duel Dengan 5 Pemuda Hingga Satu Orang Tewas, Ini Alasannya

Salah satu oknum TNI di Salatiga duel dengan lima pemuda hingga menyebabkan satu orang tewas. Ternyata ini alasan oknum TNI aniaya pemuda tersebut!

Oknum TNI Di Salatiga Duel Dengan 5 Pemuda Hingga Satu Orang Tewas, Ini Alasannya
Salah satu oknum TNI di Salatiga duel dengan lima pemuda hingga menyebabkan satu orang tewas. Ternyata ini alasan oknum TNI aniaya pemuda tersebut! Gambar : Pixabay.com/Dok. kalhh

BaperaNews - Seorang warga sipil berinisial AWP (32) asal Temanggung Jawa Tengah tewas usai dianiaya oknum TNI di Mako Batalyon Infanteri 411 Salatiga Kamis (1/9). AWP tewas dengan tubuh penuh luka karena dianiaya, ia tewas ketika dirawat di rumah sakit. Kapolres Salatiga membenarkan kejadian tersebut.

Kejadian berawal ketika salah satu oknum TNI di Batalyon Infanteri 411 berinisial Pratu RW naik motor dan membonceng istrinya yang hamil 6 bulan pada Kamis (1/9) pukul 13.40 WIB. Mereka melintas di Jalan Diponegoro hendak menuju pasar buah di Jalan Taman Pahlawan Salatiga.

Di tengah perjalanan, motor oknum TNI tersebut disenggol mobil pikap yang dinaiki lima orang pemuda termasuk korban, yaitu AWP, AA (20), Y (22), AS (23), dan AF (22) semuanya warga Temanggung. Usai motor RW tersenggol mobil pikap yang dikendarai AWP dkk, lalu oknum TNI cekcok dengan kelima pemuda yang naik pikap tersebut hingga berkelahi.

Duel lima lawan satu pun dilakukan oleh oknum TNI tersebut, istri RW yang panik lapor ke grup WhatsApp angkatan suaminya bertugas untuk meminta bantuan, tak lama, bantuan datang, kelima pemuda diamankan di Pasar Sapi Salatiga dan dibawa ke Mako Batalyon Infanteri 411.

Kelima pemuda tersebut diduga dianiaya oknum TNI, kelimanya luka-luka di tubuhnya dan dirawat di RS DKT Salatiga. Keempat pemuda lainnya masih dalam perawatan, sedangkan nyawa AWP tidak tertolong.

Keterangan TNI

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Tatang Subarna menjelaskan teman angkatan satu RW datang ke lokasi pengeroyokan. “Kejadian ini sedang ditangani Denpom IV/3 Salatiga yang berkoordinasi dengan Polres Salatiga untuk proses lebih lanjut” ujarnya Jumat (2/9).

Baca Juga : Guru Agama Di Batang Cabuli 20 Siswi SMP

RW sendiri mengalami luka dan bengkak di wajahnya dan mendapat perawatan di rumah sakit, menurutnya, RW dikeroyok lima orang pemuda bertato yang semuanya dalam pengaruh minuman keras.

“Pratu RW sempat dibentak, namun yang bersangkutan tidak menghiraukan, sesampainya di pasar Blauran, RW dihentikan oleh AWP dan kemudian melakukan pengeroyokan bersama empat temannya” imbuhnya.

Keterangan Rekan AWP

Jenazah AWP sudah dimakamkan di kampung halamannya Jumat malam (2/9). Orang dekat AWP membantah bahwa RW dikeroyok lima orang pemuda, sebab ketika kejadian, hanya ada anggota TNI dan oknum-oknum TNI.

“Dari kata temannya yang bersama almarhum saat kejadian, yang berkelahi itu anggota TNI itu dan almarhum saja, lalu satu temannya ikut maju entah melerai atau membantu almarhum. Tiga temannya ikut bantu melerai juga bersama warga lainnya. Menurut saya tidak ada pengeroyokan” tuturnya.

Usia berkelahi, AWP dan empat rekannya kembali ke lokasi kerja, namun AWP merasa mual muntah dan kemudian dilarikan ke rumah sakit. “Almarhum AWP merasa tidak kuat, lemas, dan muntah, dibawa ke RST dr Asmir dan tengah malamnya tewas. Ada satu orang juga luka parah, dan lainnya luka biasa” pungkasnya.

Baca Juga : Ini Alasan Istri Seret Suami Keluar Dari Lapangan Bola Yang Viral Di Medsos