Miris! Kaum Gay di Blitar Berikan Peningkatan Infeksi HIV/AIDS Hingga 100%
Miris, peningkatan jumlah orang dengan penyakit HIV/AIDS di Blitar alami peningkatan hingga 100%. Simak selengkapnya!
BaperaNews - Menyedihkan! Kata tersebut sangat cocok untuk menggambarkan peningkatan jumlah orang dengan penyakit HIV/AIDS di Blitar.
Baru berjalan 6 bulan, peningkatan infeksi HIV Blitar sudah mencapai 100% dengan jumlah populasi ODHA kategori hubungan laki suka laki (LSL) atau biasa disebut Gay mengalami peningkatan sebesar 2 kali lipat.
Fenomena penyimpangan orientasi seksual tersebut, menjadi suatu perhatian yang serius dari Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, keberadaan kaum gay di Blitar menjadi penyumbang kedua terbanyak yang akan memicu jumlah peningkatan infeksi HIV/ODHA secara keseluruhan di Blitar.
Dinkes Pemkab Blitar Christine Indrawati, mengatakan bahwa pihaknya tidak bisa melakukan monitoring secara terbuka soal jumlah valid kaum gay, tetapi, kenaikan signifikan itu sangat terlihat ketika mereka memeriksakan dirinya ke layanan kesehatan dengan hasil positif terpapar virus HIV/AIDS yang semakin banyak.
“Pada tahun ini gay sebanyak 29 orang terinfeksi virus HIV/AIDS, pada tahun lalu hanya 17 orang. Angka 29 ini kasus baru lho,ya, bukan sekedar jumlah akumulasi, yang berarti ada kenaikan 100 % dari komunitas mereka saja, dan ini baru setengah tahun, pendataan dari Januari-Juli 2023,” ujar Christine.
Menurut pengakuan para gay selama menjalani pemeriksaan, Christine memaparkan bahwa mayoritas gay sekaligus ODHA itu mempunyai latar belakang pendidikan yang tinggi, mereka bahkan memiliki pekerjaan yang mapan sebagai karyawan swasta.
Gay atau ODHA di Blitar itu merupakan sebuah anggota baru yang tergabung dalam komunitas pecinta sesama jenis atau LGBT. Cristine juga mengatakan bahwa ketika seseorang gay positif ODHA, otomatis pasangannya akan terinfeksi virus yang sama.
“Masalahnya, kita tidak bisa mendeteksi dimana mereka pergi dan bertamu, namun, menurut pengakuannya, banyak diantara mereka yang pasangannya itu berasal dari luar Blitar dan ada juga karyawan swasta,” ujar Christine.
Baca Juga : Deretan Fakta Siswa SPN Polda Kaltara Meninggal Usai Olahraga Malam
Menurut Christine, hanya ada satu sistem yang dapat mendeteksi keberadaan mereka, itupun jika mereka memeriksakan kondisi kesehatannya ke Yankes.
Menurut data Dinkes Pemkab Blitar, jumlah ODHA selama setengah tahun sebanyak 114 kasus baru, angka tersebut naik hampir 100 % jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Dari kenaikan kasus baru tersebut, status karyawan swasta menyumbangkan jumlah tertinggi yakni sebanyak 44 kasus, disusul dengan ibu rumah tangga sebanyak 27 kasus, dan para wanita pekerja seks dengan jumlah 9 kasus.
Sementara itu, klasifikasi kasus baru yang didapat berdasarkan populasi pada 2023 ini mayoritas berasal dari populasi umum yakni sebanyak 36 kasus, gay sebanyak 29 kasus, dan ibu hamil beserta pasien TBC sejumlah masing-masing 10 kasus.
“ODHA itu penyakit menular, Jangan sampai penularannya terjadi secara massal tanpa terdeteksi, tetapi kami tidak bisa melakukannya sendiri, kenaikan jumlah ODHA selama enam bulan terakhir ini sangat memprihatinkan, bukan hanya tugas Dinkes tetapi ini bagian dari tanggung jawab kemanusiaan bersama,” lanjutnya.
Baca Juga : Korban Pemerkosaan di Jambi Ditagih Pungli Saat Lapor ke Polisi