BMKG Perkirakan Sektor Pertanian Paling Berdampak Perubahan Iklim, Fahd A Rafiq: Petani Harus Mengantisipasi Gagal Panen
Kepala BMKG dan Bapera menyoroti dampak perubahan iklim pada sektor pertanian.
Bapera News - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut bahwa pertanian merupakan sektor yang mengalami dampak paling serius akibat Perubahan iklim.
Dwikorita menjelaskan, perubahan pola curah hujan dan kenaikan suhu udara menyebabkan produksi pertanian menurun signifikan. Kejadian iklim ekstrem berupa banjir dan kekeringan menyebabkan tanaman mengalami gagal panen atau puso semakin luas.
Ketua Umum DPP Bapera Fahd El Fouz Arafiq menyampaikan, terkait perubahan iklim yang akan terjadi pada bulan Agustus sampai September sesuai perkiraan BMKG, bahwa pertanian akan mengalami dampak yang paling serius akibat perubahan iklim, karena menyebabkan kekeringan membuat tanaman mengalami gagal panen.
“kita ketahui perubahan iklim cuaca akan terjadi pada bulan Agustus hingga September sesuai perkiraan BMKG, pertanian akan mengalami dampak paling serius akibat perubahan iklim ini, masyarakat yang bermata pencaharian sebagai petani harus mengantisipasi terdampak gagal panen, para petani juga harus belajar dan memiliki pengetahuan untuk memahami perubahan iklim cuaca.” Ujar Fahd A Rafiq (2/9).
Fahd A Rafiq juga menambahkan, “Pemerintah daerah juga harus membantu para petani untuk memberikan pengetahuan tentang fenomena perubahan iklim yang akan diprediksi akan terjadi, kita harapkan ketahanan pangan Nasional masih terjaga selama fenomena perubahan iklim terjadi.” Tutup Fahd A Rafiq.
Harapannya, petani dan tenaga penyuluh pertanian bisa memanfaatkan informasi dan prakiraan cuaca dengan baik serta mampu beradaptasi dengan situasi cuaca dan iklim kekinian.
Penulis : FNID