Menteri Israel Ancam Jatuhkan Bom Nuklir ke Gaza, Netanyahu Buka Suara
Benjamin Netanyahu berikan tanggapan terhadap klaim kontroversial penggunaan bom nuklir di Gaza oleh Amichai Eliyahu.
BaperaNews - Dalam perkembangan terbaru konflik Israel-Palestina, Menteri Warisan Budaya Israel, Amichai Eliyahu, mengejutkan masyarakat internasional dengan menyatakan bahwa Israel bisa mempertimbangkan penggunaan bom nuklir di Jalur Gaza sebagai respons atas serangan Hamas.
Menanggapi hal tersebut, Benjamin Netanyahu buka suara.
"Kata-kata Amichai Eliyahu tidak sesuai dengan kenyataan," ucap Benjamin Netanyahu yang diungkapkan dalam sebuah wawancara (5/11) sebagaimana dilaporkan Times of Israel.
Netanyahu juga menegaskan bahwa Israel dan Israel Defense Forces (IDF) selalu bertindak sesuai dengan standar hukum internasional tertinggi untuk mencegah kerugian bagi warga sipil. Hal ini disampaikan di tengah tekanan yang meningkat terhadap Israel untuk mengurangi korban sipil dalam konflik dengan Hamas.
Sejak 7 Oktober, ketika Hamas memimpin serangan yang disebut-sebut sebagai yang paling mematikan terhadap Israel, sudah lebih dari 1.400 warga Israel dan 9.000 warga Palestina di Gaza yang kehilangan nyawa mereka.
Eliyahu yang merupakan bagian dari partai ekstremis sayap kanan Otzma Yehudit, juga mengkritik izin bantuan kemanusiaan ke Gaza dan menunjukkan sikap keras terhadap para tawanan. Ia menegaskan bahwa terkadang ada harga yang harus dibayar dalam perang.
Namun, pernyataannya ini telah menyulut kecaman dari berbagai pihak termasuk pemimpin oposisi Yair Lapid yang meminta Netanyahu untuk memecat Eliyahu, menuduhnya tidak bertanggung jawab dan merugikan Israel di kancah internasional.
Baca Juga: Anies Jadi Satu-satunya Capres yang Ikut Aksi Bela Palestina
Tanggapan terhadap komentar Eliyahu tidak hanya datang dari dalam negeri. Kementerian Luar Negeri Arab Saudi juga mengecam keras, menyatakan bahwa sikap ekstremis dan brutal di antara anggota pemerintah Israel adalah tindakan yang sangat mengabaikan semua standar dan nilai-nilai kemanusiaan.
Di tengah kontroversi ini, kantor Perdana Menteri Netanyahu mengumumkan bahwa Eliyahu akan diskors dari semua pertemuan pemerintah hingga pemberitahuan lebih lanjut. Ini merupakan langkah yang menunjukkan keseriusan pemerintah Israel dalam menangani pernyataan yang dapat memperkeruh suasana.
Eliyahu sendiri telah mencoba untuk meredakan situasi dengan menyatakan bahwa penggunaan kata "bom nuklir" hanyalah metafora dan menegaskan komitmen Israel untuk mengembalikan para sandera dengan selamat.
Sementara itu, dengan terus berlanjutnya konflik dan korban yang bertambah, komunitas internasional menunggu untuk melihat bagaimana Israel akan menjawab tantangan yang ada tanpa meningkatkan skala kerusakan lebih lanjut.
Masalah bom nuklir, walaupun digambarkan sebagai retorika, telah menambah tensi yang sudah tinggi dalam hubungan antara Israel dan Palestina, serta antara Israel dengan negara-negara di kawasan tersebut.
Konflik di Gaza tetap menjadi sorotan dunia, dan penggunaan kata "bom nuklir" oleh seorang menteri dari pemerintah Israel telah menambah kerumitan pada situasi yang sudah sulit. Pernyataan tersebut membawa perhatian global kepada Israel dan tindakan-tindakan yang mungkin diambil untuk menjaga perdamaian serta keamanan dalam kawasan yang terus dihantui oleh konflik.