Komdis PSSI Hukum Arema FC, Denda Rp 250 Juta Dan Dilarang Bermain Di Malang

Komite Disiplin (Komdis) PSSI secara resmi memberikan hukuman kepada Arema FC dengan memberikan denda Rp 250 juta dan dilarang bermain di Malang hingga Liga 1 selesai.

Komdis PSSI Hukum Arema FC, Denda Rp 250 Juta Dan Dilarang Bermain Di Malang
Komite Disiplin (Komdis) PSSI secara resmi memberikan hukuman kepada Arema FC yakni memberikan denda Rp 250 juta dan dilarang bermain di Malang hingga Liga 1 selesai. Gambar : Instagram.com/@aremafcofficial

BaperaNews - Komite Disiplin (Komdis) PSSI secara resmi mengeluarkan keputusan terkait tragedi Kanjuruhan. Arema FC mendapat sejumlah sanksi. Hari ini Rabu (5/10), Komdis PSSI menyampaikan sanksi untuk tim besutan Javier Roca tersebut.

Berikut daftar hukumannya :

  1.       Dilarang bermain di Malang

Tertulis dalam SK Nomor 061/L1/SK/KD-PSSI/X/2022. Arema FC dilarang bermain di Malang hingga liga 1 2022/2023 selesai. Jarak stadion yang dipakai Arema FC harus berjarak minimal 250 km dari Stadion Kanjuruhan.

  1.       Denda

Arema FC didenda Rp 250 juta karena dianggap gagal menjaga ketertiban dan keamanan dalam pertandingan.

  1.       Hukuman untuk personil

Dua anggota Arema FC juga dihukum, yaitu Ketua Panitia Pelaksana Abdul haris dan Ketua Security Seko Sutrisno, keduanya dinyatakan bersalah telah gagal menjaga keamanan dan ketentraman di stadion. Keduanya dilarang beraktivitas di dunia sepakbola Indonesia selama seumur hidup. 

Baca Juga : Kronologi Lengkap Kerusuhan Pada Tragedi Kanjuruhan

Investigasi lanjutan

Penyelidikan atas tragedi Kanjuruhan hingga saat ini masih dilakukan, investigasi dilakukan sejumlah pihak berwenang. Tim gabungan yang diketuai Menkopolhukam Mahfud MD dibentuk untuk mengusut tuntas kasus tragedi Kanjuruhan tersebut.

Tanggapan Presiden Arema FC

Presiden Arema FC, Gilang Widya merasa keberatan dengan sanksi yang diterima klub sepakbolanya tersebut, ia merasa sedih timnya tidak boleh bermain menjadi tuan rumah hingga akhir musim, menurutnya sanksi tersebut sangat menyulitkan.

Gilang menjelaskan dampak apa saja yang terjadi ketika Arema FC tidak bisa bermain, pertama, Arema FC akan kehilangan pemasukan dari uang penjualan tiket, kedua, kehilangan banyak sponsor, dan yang ketiga, tidak akan bisa kembali bermain karena kehilangan dukungan dari suporternya.

“Sanksi tentang kita tidak bisa bermain home sampai akhir musim itu sangat memberatkan. Yang pertama kita tidak bisa mendapat pemasukan uang tiket, sponsor juga pasti banyak yang komplain karena ketika kita bermain di laga home banyak sekali aktivasi kegiatan disana, dan yang ketiga biasanya kalau bermain home kita punya semangat ekstra”.

“Jadi larangan hukuman untuk tidak bermain home hingga akhir musim itu sudah cukup buat kita intropeksi dan kita jadi lebih baik” tuturnya.

Namun karena sanksi telah diberikan, mau tidak mau Arema FC dan segenap officialnya harus menerimanya. Hingga berita ini disampaikan,  belum ada tanggapan dari pemain maupun pelatih Arema FC terkait sanksi tersebut.

Baca Juga : Tragedi Kanjuruhan: Tim Sepakbola Dunia Ikut Berduka