Sekjen PSSI Sebut Timnas Indonesia Baru Bisa Pakai JIS 3 - 5 Tahun Lagi
Sekjen PSSI Yunus Nusi menyampaikan bila JIS baru layak digunakan Timnas Indonesia dalam 3-5 tahun kedepan, Ia menyebutkan akses satu pintu masuk JIS jadi resiko keamanan suporter.
BaperaNews - Sekjen PSSI Yunus Nusi menyebut JIS (Jakarta International Stadium) mungkin baru bisa dipakai Timnas Indonesia untuk tanding dalam waktu tiga hingga lima tahun lagi.
Saat JIS sudah selesai dibangun dan telah diresmikan, namun masih berlangsung pembangunan sejumlah infrastruktur di dalam dan luarnya. JIS sendiri berkapasitas 82.000 tempat duduk.
PSSI telah melakukan verifikasi, ada 10 hal yang jadi kendala sehingga membuat PSSI mengurungkan niatnya untuk menggelar pertandingan uji coba Indonesia vs Curacao di JIS pada (27/9) mendatang.
“Mungkin tiga atau lima tahun kemudian kami harapkan JIS baru bisa menjadi tempat bertanding Timnas Indonesia, karena kami juga berharap ada disiplin kawan - kawan suporter juga untuk menonton seperti apa yang diharapkan” ujarnya.
Yunus Nusi menyebutkan ada catatan yang diberikan PSSI untuk JIS, semata hanya ingin membuat JIS lebih baik, dalam hal ini ialah keamanan suporter sebagai prioritasnya, PSSI tidak ingin buru - buru menggunakan JIS karena tak ingin ada hal negatif terjadi.
Baca Juga : Media Vietnam Kembali Remehkan Timnas Indonesia U-20, Usai Singgung Bau Sampah
“Pertama tentang akses bis, kedua flow keluar masuk, kita tahu bersama kalau kawan - kawan sudah ke JIS, itu hanya satu pintu masuk stadion dengan kapasitas 85 ribu. Kemudian dengan 600 atau 800 unit maksimal parkirnya, lalu kita tahu bersama di luar stadion itu ada masyarakat, kawasan pemukiman padat dan jalan yang sempit” imbuhnya.
Menurutnya, JIS cocok dibangun di tengah kota seperti Madrid Spanyol dan Milan Italia yang memiliki fasilitas pendukung jauh lebih baik daripada Jakarta.
“Namun bagi kami itu sudah benar, lebih lagi ketika JIS berada di tengah kota London, Madrid, atau Milan. Itu sangat representatif untuk stadion, karena kan beda infrastruktur dan sekelas JIS sangat cocok di tengah kota Milan, Madrid, aksesnya kita tahu bersama di luar juga bagus, di Eropa khususnya” pungkasnya.
Yunus Nusi kemudian menyimpulkan, memang tidak salah JIS dibangun namun setidaknya ada pendukung di sekitarnya seperti kantong parkir dan lainnya yang dibutuhkan oleh suporter ketika menonton ajang sepakbola.
“Tidak salah untuk FIFA membangun stadion sekelas itu, tapi FIFA tahu enggak di sekitarnya ada kereta api, pemukiman padat penduduk, jalan sempit, dan tidak ada kantung parkirnya, itu yang bagi kami saat ini belum sesuai dengan karakter suporter di Indonesia” tutupnya.