Kerja Sama Pendidikan Indonesia-Inggris, Fahd A Rafiq: Indonesia Perlu Memperkuat Hubungan Bilateral
Pertemuan antara Menteri Airlangga Hartarto dan Utusan Khusus Inggris membahas kerja sama ekonomi, perdagangan, dan pendidikan antara kedua negara.
BaperaNews - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Utusan Khusus Perdagangan Perdana Menteri Inggris untuk Indonesia, Filipina, Malaysia, dan Masyarakat Ekonomi ASEAN, Richard Graham, kembali bertemu di Jakarta.
Pertemuan ini membahas upaya meningkatkan kerja sama perdagangan dan investasi antara kedua negara, serta perkembangan kerja sama di sektor pendidikan dan kesehatan.
Ketua Umum DPP Bapera Fahd El Fouz A Rafiq menyampaikan bahwa Pertemuan ini membuat hubungan bilateral menjadi semakin baik.
“Hubungan bilateral saat ini perlu dibangun oleh Indonesia dan perlu semakin dieratkan dengan momen perekonomian Indonesia yang saat ini sedang membaik. Kerjasama dagang dan investasi menjadi kerjasama bilateral yang saling menguntungkan satu sama lain.” Ujar Fahd A Rafiq, Senin (6/11).
Pertemuan tersebut mencatat perkembangan positif dalam dialog kerangka Joint Economic and Trade Committee (JETCO), dengan fokus pada penjajakan perjanjian perdagangan bebas Indonesia-Inggris Free Trade Agreement (FTA). Menko Airlangga menyampaikan pentingnya memulai diskusi secepat mungkin untuk memperkuat hubungan ekonomi antara kedua negara.
Inggris juga telah menandatangani protokol aksesi untuk bergabung dengan Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP), membuka peluang kerja sama ekonomi yang lebih luas.
“Diharapkan hubungan bilateral dengan Inggris dengan adanya kerja sama ini dapat berjalan dengan baik kedepannya karena melihat juga potensi Inggris yang merupakan negara yang berkembang sangat jauh.” Ujar Fahd A Rafiq, Senin (6/11).
Dalam bidang pendidikan, Richard Graham mengapresiasi kerja sama antara Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari dan King’s College London (KCL), yang akan membuka program studi di Indonesia pada September 2024.
Selain itu, pertemuan mencakup isu-isu lain seperti sertifikasi halal, komoditas pertanian, dan potensi kerja sama di sektor manufaktur alat kesehatan dan farmasi di KEK Indonesia.
Kedua pihak menegaskan komitmen untuk memperkuat hubungan ekonomi dan kerja sama lintas sektor yang saling menguntungkan antara Indonesia dan Inggris.
Penulis : Ahmad G