Kecelakaan Pikap di Maros, Satu Mahasiswa Unibos Meninggal Dunia
Kecelakaan pikap di Maros melibatkan 20 mahasiswa Unibos, satu meninggal dunia dan 16 lainnya luka-luka. Penyebab kecelakaan masih diselidiki.
BaperaNews - Sebuah kecelakaan terjadi pada Jumat (8/11) di Jalan Poros Bantimurung, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, mengakibatkan satu mahasiswa Universitas Bosowa (Unibos) meninggal dunia, sementara 16 lainnya mengalami luka-luka.
Insiden ini melibatkan mobil pikap yang mengangkut 20 mahasiswa Unibos dari Makassar setelah mengikuti kegiatan di area Leang-Leang.
Kecelakaan terjadi sekitar pukul 06.00 Wita ketika para mahasiswa hendak kembali ke basecamp usai melaksanakan salat subuh.
Mobil pikap yang mereka tumpangi dilaporkan mengalami masalah pengereman, menyebabkan pengemudi kehilangan kendali sehingga kendaraan terguling di Jalan Poros Bantimurung, Maros.
Menurut Kanit Gakkum Satlantas Polres Maros, Ipda M. Yusuf, penyelidikan lebih lanjut masih dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan ini.
"Ada 20 penumpang menurut sopir. Satu meninggal dunia dan 16 luka-luka," ujarnya.
Setelah kecelakaan, tim kepolisian dan petugas medis segera melakukan evakuasi di lokasi kejadian. Para korban yang mengalami luka-luka langsung dilarikan ke Rumah Sakit La Pallaloi Maros untuk mendapatkan perawatan. Pihak berwenang hingga kini belum memberikan informasi lebih lanjut terkait identitas korban yang meninggal.
Kepolisian Maros sedang menyelidiki lebih lanjut dugaan penyebab kecelakaan, termasuk pemeriksaan terhadap kondisi rem mobil pikap yang dilaporkan bermasalah.
Baca Juga : Tabrak Bocah dan Langgar Jam Operasional, Warga Tangerang Rusak hingga Bakar Truk
Meski ada dugaan awal mengenai kegagalan sistem pengereman, penyelidikan masih berlanjut untuk memastikan apakah ada faktor lain yang berkontribusi terhadap insiden ini.
Ipda M. Yusuf menyebutkan, “Belum bisa dipastikan penyebabnya.”
Para mahasiswa Unibos yang menjadi korban kecelakaan ini tengah mengikuti kegiatan di kawasan wisata alam Leang-Leang, Maros.
Kawasan tersebut terkenal akan keindahan alam serta situs bersejarahnya, dan kerap menjadi lokasi kegiatan lapangan mahasiswa. Pada hari kejadian, mereka berangkat sejak dini hari dan berencana kembali ke basecamp sebelum kecelakaan terjadi.
Kecelakaan yang melibatkan mahasiswa di Maros ini kembali menjadi perhatian publik, mengingat angka kecelakaan di jalur yang sama kerap dilaporkan tinggi.
Insiden ini juga menyoroti pentingnya pemeriksaan keselamatan kendaraan, terutama yang digunakan untuk mengangkut penumpang dalam jumlah besar.
Kepolisian berharap hasil penyelidikan yang sedang berlangsung dapat memberi titik terang mengenai keselamatan transportasi, khususnya dalam kegiatan mahasiswa dan pelajar di kawasan tersebut.
Baca Juga : Marisa Putri, Mahasiswi yang Tabrak IRT Bersimpuh Meminta Maaf ke Suami Korban di Persidangan