Jubir BUMN : Ahok Jangan Jadi Komisaris Rasa Direktur, Harus Tahu Batasannya!
Jubir BUMN Arya Sinulingga menganggap Kinerja Ahok melebihi semestinya sebagai Komisaris, ia mengingatkan Ahok agar tidak konflik kepentingan.
BaperaNews - Arya Sinulingga (Juru Bicara Kementerian BUMN) memberikan penjelasannya mengenai apa yang sebelumnya telah dijelaskan oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (Komisaris Utama PT Pertamina) terkait semakin banyaknya kontrak BUMN yang dianggap telah menambah kerugian termasuk kontrak yang ada di Pertamina.
Arya Sinulingga (Juru Bicara Kementerian BUMN) memberikan penilaian bahwa terkait kontrak BUMN yang telah disampaikan oleh Ahok sebelumnya juga pernah disinggung oleh Erick Thohir (Menteri BUMN). Mulai dari pesan dan peringatan Erick Thohir (Menteri BUMN) agar tidak menjadikan proyek BUMN menjadi ajang bancakan korupsi massal, hingga terkait kerja sama yang telah dilakukan pihak BUMN untuk bisa mendapatkan hasil win win solution sehingga tak timbul kerugian terhadap negara.
Arya Sinulingga (Juru Bicara Kementerian BUMN) mengatakan bahwa pihak Kementerian BUMN sudah mempunyai landasan dari lima transformasi yang mana tidak bisa dijadikan sebagai acuan oleh Ahok.
“Seharusnya, sebagai komisaris, Ahok membicarakan permasalah tersebut hanya di ranah komisaris saja. Bukan malah bertindak sendiri seperti seorang Direktur Utama. Sebagai komisaris, jangan sampai merasa seperti Direktur, harus paham apa saja batasan – batasannya,” kata Arya Sinulingga (Juru Bicara Kementerian BUMN).
“Sebelum menyampaikan pernyataan tersebut, ada baiknya seorang Ahok paham dulu kinerja BUMN selama setahun ini. Masa iya sebagai komisaris pertamina sampai ketinggalan kereta,” ungkap Arya Sinulingga (Juru Bicara Kementerian BUMN).
Saya sadar betul, jika tujuan Ahok adalah ingin membenahi BUMN khususnya internal PT Pertamina, ada baiknya juga mengikuti perkembangan terkini Kementerian BUMN.
“Saya pribadi agak bingung dengan pernyataan yang dilontarkan oleh Pak Ahok, padahal nyatanya pihak Kementerian BUMN telah mengajukan laporan terhadap banyak direksi karena adanya kasus,” tambah Arya Sinulingga (Juru Bicara Kementerian BUMN).
“Sangat disayangkan, jika Pak Ahok banyak bicara tapi nyatanya tak tahu bagaimana perkembangan di Kementerian BUMN,” ujar Arya Sinulingga (Juru Bicara Kementerian BUMN).
Sebelumnya, Ahok memang sempat marah, karena dirinya menemukan adanya kerugian dari sisi BUMN khususnya PT Pertamina dan malah mendatangkan keuntungan bagi pihak di luar BUMN. Dalam penjelasan yang diberikan oleh Ahok, dirinya tak memberikan penjelasan detail mengenai kontrak apa saja yang dianggap merugikan pihak PT Pertamina.