Jokowi Resmikan Teknologi 5G Smart Mining Bersama PT Freeport
Jokowi telah meresmikan teknologi 5G underground smart mining bersama PT Freeport di Tembagapura, Papua pada Kamis (01/09).
BaperaNews - Presiden RI Jokowi meresmikan teknologi 5G underground smart mining di Tembagapura, Papua Kamis (1/9). Teknologi tersebut ialah kerjasama PT Freeport Indonesia dan Telkomsel.
“Dengan ini saya meresmikan teknologi 5G underground smart mining di PT Freeport Indonesia” ujarnya dalam pidato pembukaan hari Kamis.
Jokowi mengatakan, penerapan teknologi ini masuk ke dalam teknologi pertambangan yang tidak dapat dihindari sebab segala sektor kini semakin terdigitalisasi. Terlebih, industri tambang di Indonesia rata-rata berada di daerah yang terpencil, sulit dijangkau, dan memiliki jaringan koneksi yang tidak mudah.
“Kita membutuhkan intervensi teknologi di pertambangan yang umumnya seperti PT Freeport, berada di daerah terpencil” ucapnya.
Jokowi mengklaim teknologi 5G underground smart mining ini ini ialah yang pertama di Asia Tenggara dan ia sudah mengecek secara langsung penerapannya di perusahaan tambang besar tersebut.
Baca Juga : Alat Deteksi Kebohongan Terbaru 'Eyedetect', Cocok Digunakan Ungkap Kasus Brigadir J
“Saya gembira mendengar bahwa tambang bawah tanah yang medannya sulit bisa dikendalikan dari jarak jauh. Tadi saya sudah melihat secara langsung, betul-betul aktivitas pertambangan bawah tanah bisa dimonitor dengan kamera yang terhubung dengan kecerdasan buatan” terangnya.
Lebih lanjut, Jokowi berharap penerapan teknologi 5G underground smart mining tersebut bisa meningkatkan kinerja PT Freeport agar semakin diperhitungkan di tingkat global. Sedangkan Menteri BUMN Erick Thohir mengklaim penerapan 5G underground smart mining pada sektor pertambangan ini jelas bisa meningkatkan produktivitas dan hal ini sudah terlihat di sejumlah Negara.
“Kalau kita lihat yang kita pelajari dari Deloitte Internasional dimana 5G ini sudah berjalan di Swedia, Amerika Serikat, Rusia, China, hasilnya meningkatkan produktivitas sampai 25%, biaya operasional khususnya pengeboran turun 40% dan tentu menghemat energi 20%” tambahnya di kesempatan yang sama.
Erick memastikan digitalisasi ini akan diterapkan di seluruh grup Mind ID. “Tidak hanya operasionalnya tapi digitalisasinya agar Mind ID sebagai holding pertambangan bisa terus efisien” imbuhnya.
Mind ID ialah perusahaan induk BUMN yang membawahi berbagai perusahaan tambang milik Negara termasuk PT Freeport. Dengan penerapan teknologi terbaru untuk sektor pertambangan, diharapkan bisa membuat hasil lebih maksimal yang nantinya akan menambah pendapatan dalam negeri untuk kemudian digunakan kembali sebagai bahan pembangunan yang mensejahterakan seluruh masyarakat Indonesia.
Baca Juga : Jokowi Resmi Luncurkan Kartu Kredit Pemerintah, Ini Fungsinya!