Penjelasan Panitia Soal Pembayaran Hadiah di Lomba Marathon IMM
Heboh hadiah Lomba Lari Marathon yang tak kunjung cair, juara lomba bikin pengakuan di media sosial. Simak selengkapnya!
BaperaNews - Salah satu pemenang Indonesian International Marathon (IIM) yang merupakan warga luar negeri bernama Jack Ahearn mengaku belum mendapatkan hadiah apapun dari penyelenggara, padahal ia adalah pemenang ajang tersebut.
Jack Ahearn membuat unggahan di Instagram pribadinya yang kemudian viral.
“Saya telah memenangkan hadiah ini, tapi IIM tidak membayarkan hadiah kepada saya dan semua pemenang kategori internasional” tulisnya dalam bahasa Inggris disertai bukti foto ketika ia sedang membawa piala dan kertas bertuliskan Rp 150.000.000 1st Marathon Winner International Men.
Jack Ahearn menyebut, seharusnya ia mendapat hadiah atas prestasinya itu, namun ia hanya mendapat Rp 50 juta dan dipotong pajak Rp 47,5 juta.
Pelari marathon Jack Ahearn ialah peraih podium pertama dalam lomba full marathon 42 km pada 26 Juni 2022 lalu di Bali. Ia sukses mencatat waktu tercepat yakni 03.30.48, namun ia tak juga mendapat hadiah yang menjadi haknya.
Penjelasan IIM
Wakil Direktur IIM Harjo Supoyo kemudian memberi penjelasan, ia menjamin pembayaran hadiah kepada para pemenang yakni para pelari asing akan diselesaikan dalam minggu depan.
“Kami penyelenggara berkomitmen akan menyelesaikannya minggu depan” ujarnya (30/8).
Untuk bisa menyerahkan hadiah tersebut, para pelari asing atau warga negara asing yang menjadi juara harus memiliki Kartu Izin Tinggal Sementara (Kitas) terlebih dahulu, persyaratan pembuatan Kitas juga sudah dicantumkan ketika peserta mendaftar.
Baca Juga : Marc Marquez Akan Comeback Di MotoGP 2022, Ini Jadwalnya!
Harjo Supoyo menegaskan, seluruh hadiah yang merupakan hak peserta yang dipersembahkan oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).
“Namun dalam perjalanannya, khusus untuk warga negara asing, jumlah yang dibayarkan tidak sesuai” imbuhnya.
Pihaknya juga membantah telah memblokir nomor handphone para pemenang yang sebelumnya mempertanyakan hadiahnya.
“Setahu saya tidak ada yang memblokir nomor pemenang, tapi mereka punya hak tidak menjawab bukan karena kapasitasnya” terangnya.
Penjelasan KONI
Sekjen KONI Ade Lukman menyayangkan sikap panitia penyelenggara (Panpel) yang belum menyelesaikan persoalan pembayaran hadiah tersebut. Ade menyebut KONI bukan penyelenggaranya, panitianya ialah The Media Palace (TMP).
Karena TMP kurang dana, KONI kemudian memberi sejumlah bantuan termasuk bantuan uang untuk pemenang lomba.
“TMP usul hadiah untuk asing lebih besar, padahal waktunya 4 jam lebih, sementara yang lokal 2,5 jam, kan tidak kita setujui. Kita tetap berikan bantuan tapi tidak sebesar yang diinginkan TMP, kita sampaikan, kalau mereka mau memberi segitu ya silahkan cari kekurangannya” jelasnya.
Baca Juga : Perenang Asal Amerika Pingsan Dan Tidak Bernapas Saat Bertanding Di Kejuaraan Dunia