Ini Sosok Ajudan Presiden Prabowo dari TNI-Polri
Presiden Prabowo menunjuk empat ajudan dari TNI hingga Polri untuk mendukung tugas kenegaraan, pilih perwira berpengalaman dari AD, AL, AU, dan Polri.
BaperaNews - Presiden Prabowo Subianto telah menunjuk empat perwira menengah dari TNI dan Polri sebagai ajudan yang akan membantu kelancaran tugas-tugasnya sebagai pemimpin negara.
Penunjukan ini mencakup tiga perwira TNI dari angkatan darat, laut, dan udara, serta seorang perwira Polri yang akan mengemban tugas penting mendampingi Presiden dalam berbagai kegiatan kenegaraan.
Keempat perwira tersebut adalah Kolonel Inf Wahyo Yuniartoto dari TNI Angkatan Darat, Kolonel Pnb Anton Pallaguna dari TNI Angkatan Udara, Letkol (P) Romi Habe Putra dari TNI Angkatan Laut, dan Kombes Ahrie Sonta dari Polri.
Kolonel Inf Wahyo Yuniartoto, kelahiran 18 Juni 1979, adalah seorang prajurit dari TNI Angkatan Darat yang dikenal sebagai anggota pasukan elit Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Pria asal Purbalingga ini adalah lulusan Akademi Militer tahun 2001 dan pernah menjabat sebagai Komandan Grup 2 Kopassus.
Selain itu, Wahyo pernah menjadi Asisten Operasi Kopassus, yakni pada posisi Staf Umum Danjen Kopassus di bidang Perencanaan, Operasi, dan Latihan.
Wahyo juga aktif dalam dunia olahraga, khususnya sebagai Manajer Timnas Pencak Silat Indonesia.
Di bawah kepemimpinannya, Timnas Pencak Silat Indonesia berhasil tampil di Kejuaraan Dunia di Malaysia pada 2022 dan SEA Games di Kamboja pada 2023.
Kolonel Pnb Anton Pallaguna merupakan perwira penerbang yang memiliki reputasi cemerlang di lingkungan TNI Angkatan Udara.
Anton adalah lulusan Akademi Angkatan Udara tahun 2000 dan telah menempati beberapa posisi penting, termasuk sebagai Asisten Operasi Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional (Kosekhanudnas) I dan Komandan Skadron Udara 11 di Pangkalan Udara Hasanuddin.
Baca Juga : Prabowo Subianto di Retreat Akmil: Pemerintahan Harus Bergerak Seirama dengan Tujuan yang Sama
Pada tahun 2017, Anton mendapatkan penghargaan "Welldone" dari Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) saat itu, Hadi Tjahjanto, setelah berhasil mendaratkan pesawat Sukhoi SU-30 MK2 yang mengalami bird strike atau kecelakaan akibat masuknya burung ke mesin pesawat.
Prestasi tersebut menjadikan Anton sebagai salah satu penerbang yang diakui kemampuannya dalam situasi genting.
Letkol (P) Romi Habe Putra, kelahiran 1981, adalah lulusan Akademi Angkatan Laut tahun 2002 dan memiliki pengalaman luas di bidang maritim.
Dalam karir militernya, Romi pernah menjabat sebagai Komandan KRI Sultan Hasanuddin-366 di bawah Satuan Kapal Eskorta Komando Armada II. Sebelumnya, Romi juga pernah memimpin KRI Sura-802 dan KRI Wiratno-379 saat berpangkat Mayor Laut.
Dalam posisi barunya sebagai ajudan presiden, pangkat Romi akan dinaikkan setingkat menjadi Kolonel Laut, mencerminkan peningkatan tanggung jawabnya dalam mendampingi Presiden Prabowo.
Kombes Ahrie Sonta dari Polri melengkapi daftar ajudan Presiden Prabowo. Lahir pada 2 April 1981, Ahrie adalah lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 2002.
Ia memiliki pengalaman luas di Ditresnarkoba Polda Metro Jaya dan sempat menjabat sebagai Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok.
Ahrie kemudian ditugaskan sebagai Sekretaris Pribadi (Sekpri) Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, sebelum akhirnya menerima kenaikan pangkat luar biasa dari Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) menjadi Komisaris Besar Polisi (Kombes).
Keterampilan dan pengalaman Ahrie di bidang kepolisian dinilai penting untuk mendukung tugas-tugas Presiden Prabowo yang memerlukan dukungan lintas lembaga.
Keempat ajudan ini dipilih dengan mempertimbangkan pengalaman, profesionalisme, dan rekam jejak mereka dalam menjalankan tugas di institusi masing-masing.
Dengan latar belakang yang beragam, mereka diharapkan mampu membantu Prabowo dalam melaksanakan tugas kenegaraan dengan lebih efektif.
Ajudan Presiden memainkan peran penting dalam menjaga keamanan dan kelancaran seluruh kegiatan kepresidenan, baik di dalam maupun luar negeri.
Baca Juga : Presiden Prabowo Beri Perintah 4 Menteri untuk Selamatkan Karyawan Sritex dari PHK