Ini Alasan Elon Musk Gagal Buat Pabrik Tesla di Thailand
Pembatalan pembangunan pabrik ini terjadi setelah adanya diskusi intensif antara Tesla dan pejabat pemerintah Thailand.
BaperaNews - Tesla, perusahaan kendaraan listrik milik Elon Musk, telah membatalkan rencananya untuk membangun pabrik di Thailand. Keputusan ini diumumkan pada Kamis (8/8), setelah pergeseran strategi perusahaan yang akan lebih fokus pada pengembangan jaringan pengisian daya di Thailand daripada investasi manufaktur lokal.
Mengutip Gizmochina, pembatalan pembangunan pabrik ini terjadi setelah adanya diskusi intensif antara Tesla dan pejabat pemerintah Thailand. Pertemuan tingkat tinggi antara CEO Tesla, Elon Musk, dan Perdana Menteri Thailand, Srettha Thavisin, pada November 2023, menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan ini. Meski sebelumnya terdapat pembicaraan mengenai potensi investasi senilai USD 5 miliar untuk pembangunan pabrik di Thailand, Tesla akhirnya memilih untuk mengalihkan fokusnya.
Tesla memutuskan untuk memprioritaskan pengembangan infrastruktur pengisian daya di Thailand sebagai bagian dari strategi global perusahaan. Hal ini sejalan dengan upaya Tesla untuk mendukung adopsi kendaraan listrik yang semakin meningkat di seluruh dunia. Fokus pada pengembangan infrastruktur pengisian daya dianggap lebih mendesak dan berpotensi memberikan dampak yang lebih besar terhadap pasar kendaraan listrik di Thailand dibandingkan dengan membangun pabrik baru.
Baca Juga: Tesla PHK Besar-besaran, 14.000 Karyawan Diberhentikan
Sebagai bagian dari strategi globalnya, Tesla terus meningkatkan kapasitas produksi di fasilitas-fasilitas yang ada di China, Amerika Serikat, dan Jerman. Dengan keputusan ini, Tesla berharap dapat memperluas jaringan pengisian daya di Thailand untuk mendukung pertumbuhan pasar kendaraan listrik di negara tersebut.
Keputusan untuk membatalkan pembangunan pabrik di Thailand juga mencerminkan prioritas perusahaan dalam alokasi sumber daya. Tesla memilih untuk memfokuskan investasi dan sumber daya pada pengembangan pasar dan infrastruktur pengisian daya di negara-negara yang memiliki potensi pertumbuhan kendaraan listrik yang tinggi.
Elon Musk dan tim manajemennya menilai bahwa pengembangan infrastruktur pengisian daya yang memadai akan memainkan peran krusial dalam meningkatkan adopsi kendaraan listrik di Thailand. Dengan memperluas jaringan pengisian daya, Tesla berharap dapat mengatasi salah satu hambatan utama dalam penerimaan kendaraan listrik, yaitu keterbatasan infrastruktur pengisian daya.
Dalam pernyataannya, Elon Musk menekankan pentingnya pengembangan infrastruktur sebagai langkah strategis untuk mendukung pertumbuhan pasar kendaraan listrik. "Kami percaya bahwa dengan memperluas jaringan pengisian daya, kami dapat memberikan dukungan yang lebih baik kepada pelanggan kami dan mempercepat transisi ke kendaraan listrik di Thailand," kata Musk.
Baca Juga: Elon Musk Upload Video AI Fashion Show Donald Trump hingga Kim Jong Un di X