Indonesia Kembali Ekspor Kopi Seberat 120 Ton Ke Mesir

PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) Kembali ekspor kopi ke Mesir dengan jumlah yang cukup fantastis yakni 120 ton yang berasal dari Bandar Lampung.

Indonesia Kembali Ekspor Kopi Seberat 120 Ton Ke Mesir
ilustrasi kopi yang akan di ekspor ke Mesir berjumlah 120 ton.Gambar : Dok. PPI

BaperaNews - PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (persero) atau akrab disebut PPI di masyarakat, kabarnya berhasil mengirim komoditi ekspor kopi ke Mesir dengan jumlah yang cukup fantastis yakni 120 ton yang berasal dari Bandar Lampung. Aktivitas ekspor kopi yang dilakukan tersebut merupakan tindak lanjut dari kontrak yang sebelumnya ditandatangani antara pihak Mesir dan juga PPI. Kemudian juga ada pemesanan dari pembeli. Total permintaan tersebut mencapai 600 ton tercatat dari bulan September 2021 hingga bulan Desember 2021 dengan nominal pendapatan sebesar Rp 17 miliar.

Sesuai dengan MoU, ekspor kopi tersebut akan segera dilakukan secara reguler sepanjang tahun 2022 mendatang. Penandatangan kerjasama antara Mesir dan PPI dilakukan pada saat gelaran acara Trade Expo Indonesia Digital Edition 2021. Hasil panenan komoditi kopi merupakan kerjasama antara PPI dengan banyak petani lokal sehingga bisa membantu untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat dan juga meningkatkan potensi sumber daya alam yang ada di Indonesia. Dengan harapan kedepannya akan lebih banyak lagi permintaan ekspor kopi dari luar negeri.

Nina Sulistyowati (Direktur Utama PPI) menjelaskan bahwa pada periode terhitung dari bulan September 2021 hingga bulan Desember 2021, pihak PPI telah memenuhi permintaan untuk jenis kopi robusta yang mana diambil dari daerah Lampung dan juga Sumatera Selatan. Karena di kedua daerah tersebut, jenis kopi robusta bisa tumbuh dengan sangat baik.

Dilansir dari Mediaindonesia.com pada hari Senin 27 Desember 2021 bahwa jenis kopi robusta mempunyai rasa yang khas karena dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni tergantung dari bagaimana cara pengolahan hingga karena alasan dari faktor iklim di daerah tersebut.

Nina Sulistyowati (Direktur Utama PPI) juga menambahkan, dimana posisi PPI sebagai ekspor gateway mempunyai peran yang sangat penting dalam menggali potensi – potensi komoditas yang saat ini ada di Indonesia sehingga bisa lebih membuka peluang kerjasama untuk ekspor kopi di ruang lingkup pasar internasional. Yang mana tak hanya komoditi kopi saja, namun hasil perkebunan dan pertanian lain juga bisa terus digali. Terlebih lagi rempah – rempah yang sudah populer sejak zaman kolonial.

Tren perkembangan kopi di Mesir tentu saja tidak lepas dari peran kerjasama yang hingga saat ini masih terjalin dengan sangat baik. Setidaknya, kini Indonesia menempati peringkat pertama sebagai pemasok kopi ke wilayah Mesir yang mana sudah mencapai persentase sebesar 54 persen. 

Dengan penambahan ekspor kopi dari PPI saat ini, dapat menambah pemasukan untuk para petani lokal dikala pandemi Covid-19.