Imbas Krisis Air di Jambi, 2 Orang Tewas Saat Gali Sumur karena Kekurangan Oksigen
Krisis air yang melanda Jambi mengakibatkan dua orang tewas akibat kehabisan oksigen saat menggali sumur.
BaperaNews - Musim kemarau yang melanda Jambi menyebabkan krisis air dengan dua orang tewas akibat kehabisan oksigen saat menggali sumur. Peristiwa ini terjadi pada Selasa (13/8), sekitar pukul 19.48 WIB, di RT 10, Kelurahan Penyengat Rendah, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi.
Korban yang meninggal dunia adalah Raden Herman dan Suhaimi, warga setempat yang berusaha menggali sumur sedalam 12 meter setelah sumur sebelumnya, yang memiliki kedalaman 9 meter, mengalami kekeringan akibat musim kemarau.
Menurut Mustari Afandi, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Jambi, saat penggalian pada kedalaman 12 meter, kondisi semakin memburuk dengan kekurangan oksigen.
"Mereka kekurangan oksigen dan di dalam sumur yang sempit tercium bau gas dan minyak," kata Mustari melalui pesan singkat pada Rabu (14/8).
Mustari menjelaskan bahwa meskipun pada kedalaman tersebut ditemukan air, kualitas air yang mengandung minyak serta bau gas yang menyengat membuat situasi semakin berbahaya.
Korban merasa lemas dan tidak mampu melanjutkan pekerjaan. Pihak keluarga segera melaporkan kejadian ini kepada petugas Damkar.
Laporan diterima pada pukul 19.48 WIB, dan tim Rescue Damkar tiba di lokasi sekitar 10 menit kemudian untuk melakukan evakuasi.
"Proses evakuasi memakan waktu 48 menit. Kami menghadapi beberapa hambatan, termasuk diameter sumur yang sempit, adanya gas berbahaya, dan kerumunan warga yang menyaksikan proses penyelamatan," tambah Mustari.
Baca Juga: Niat Bolos, Siswa SMA Tewas Kecebur Sumur di Lombok Timur
Petugas Damkar menggunakan alat khusus untuk mengevakuasi kedua korban dari dalam sumur. Keterlambatan dalam proses evakuasi dipengaruhi oleh kondisi sumur yang sempit dan kompleksitas situasi di lapangan.
Meskipun usaha keras dilakukan, kedua korban dinyatakan meninggal dunia saat evakuasi.
Krisis air di Jambi yang diperburuk oleh musim kemarau menyebabkan banyak warga setempat menghadapi kesulitan dalam mendapatkan sumber air bersih.
Kejadian ini menyoroti bahaya yang dihadapi oleh mereka yang mencoba menggali sumur untuk memenuhi kebutuhan air di tengah kekeringan.
Dampak dari krisis air yang berkepanjangan ini juga menunjukkan pentingnya perhatian terhadap kondisi lingkungan dan perlunya langkah-langkah pencegahan yang lebih baik untuk menghindari kejadian serupa di masa depan.
Kepala Dinas Damkar Kota Jambi, Mustari Afandi, menegaskan bahwa kejadian ini merupakan peringatan bagi masyarakat mengenai bahaya menggali sumur tanpa persiapan yang memadai dan pemahaman tentang kondisi lingkungan sekitar.
Diharapkan, kejadian ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati dan memperhatikan aspek keselamatan dalam menghadapi krisis air yang terjadi.
Baca Juga: Ibu Muda Tewas Tanpa Busana di Dalam Sumur Tasikmalaya