Fakta-fakta Kecelakaan Pesawat Latih Jatuh di Lapangan Sunburst BSD: Pilot Sempat Meminta Tolong

Kecelakaan pesawat di BSD menewaskan tiga orang, termasuk pilot dan co-pilot. Simak selengkapnya di sini!

Fakta-fakta Kecelakaan Pesawat Latih Jatuh di Lapangan Sunburst BSD: Pilot Sempat Meminta Tolong
Fakta-fakta Kecelakaan Pesawat Latih Jatuh di Lapangan Sunburst BSD: Pilot Sempat Meminta Tolong. Gambar: Kolase Tangkapan Layar X/@folkshitt

BaperaNews - Pesawat latih jenis Tecnam P2006T dengan nomor registrasi PK-IFP jatuh di kawasan BSD, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel), Banten pada Minggu (19/5) sekitar pukul 13.50 WIB.

Insiden pesawat latih jatuh ini menewaskan tiga orang, termasuk pilot, co-pilot, dan engineer. Pesawat yang jatuh adalah milik Indonesia Flying Club dan baru saja selesai melakukan survei di Tanjung Lesung, Banten.

Menurut Kepala Seksi Operasi (Kasiop) Basarnas DKI Jakarta, Agung Priambodo, pesawat tersebut sempat hilang kontak sebelum akhirnya jatuh.

"Lost contact. Jatuhnya ini kita masih koordinasi," ujarnya kepada wartawan. Dugaan awal penyebab kecelakaan ini diduga karena cuaca buruk, dengan saksi yang melihat pesawat terbang dengan kondisi oleng sebelum jatuh.

Kapolres Tangsel, AKBP Ibnu Bagus Santoso, mengungkapkan bahwa pilot pesawat memberi kode darurat 'mayday' sebelum hilang kontak.

"Pertama dari Pondok Cabe, arahnya masih belum tahu. Informasi awal dari Tanjung Lesung mau kembali ke Pondok Cabe. Terus ada informasi permintaan tolong 'mayday.. mayday', habis itu hilang kontak," ujarnya.

Menurut Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), pesawat tersebut berusaha untuk mendarat darurat.

"Di sini kita lihat pilot berusaha untuk mendarat darurat. Berusaha mungkin mendarat darurat lah. Karena memang di situ lapangan, cuma masalahnya dia terkena pohon duluan tapi kalau dia sempat masuk ke lapangan ya mungkin aman lah," kata Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono.

Baca Juga: Terjadi Lagi, Bus Pariwisata Kecelakaan di Toba Tabrak Pejalan Kaki, 2 Orang Tewas

Pesawat tersebut sebelumnya melakukan perjalanan dari Bandara Pondok Cabe, kemudian mendarat di Tanjung Lesung Bandara Salakan Negara sebelum kembali ke Pondok Cabe. Namun, pesawat berakhir jatuh dalam kondisi hancur di Lapangan Sunburst, BSD.

Kapolres Tangsel juga menegaskan bahwa kondisi cuaca sedang hujan lebat saat kejadian.

"Kita tidak bisa menyatakan itu, tapi waktu kejadian sedang hujan lebat (sekitar) 14.00 WIB," ujarnya.

Identitas tiga korban yang tewas dalam kecelakaan ini adalah Pulung Darmawan, Semarang (Pilot), Mayor (Purn) Suwanda (Co-pilot), dan Farid (Engineer). Ketiganya dibawa ke RS Polri, Jakarta Timur.

Soerjanto dari KNKT juga menyebutkan bahwa investigasi lebih lanjut akan dilakukan untuk memastikan penyebab pasti dari kecelakaan pesawat ini.

"Bannya masih dalam kondisi masuk. Mungkin saya Nggak tahu alasannya apa tapi datanya bannya memang ada di dalam. Masih belum di keluarkan," jelasnya.

Kecelakaan pesawat di BSD ini menimbulkan duka mendalam bagi keluarga korban serta komunitas penerbangan. Saat ini, pihak berwenang masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap penyebab pasti dari kejadian ini.

Menurut saksi, pesawat terbang dengan kondisi oleng sebelum jatuh. Identitas tiga korban yang tewas telah dikonfirmasi, dan proses identifikasi masih berlangsung. Pihak berwenang dan KNKT terus melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan penyebab pasti dari kecelakaan ini.

Baca Juga: Sayap Pesawat Garuda Pengangkut Jemaah Haji Terbakar