Terjadi Lagi, Bus Pariwisata Kecelakaan di Toba Tabrak Pejalan Kaki, 2 Orang Tewas
Bus Pariwisata Big Bird dengan nomor polisi B-7798-BAA menabrak pejalan kaki di Jalan Lintas Umum Medan menuju Tarutung KM 191-192, tepatnya di Kelurahan Pasar Lumbanjulu.
BaperaNews - Kecelakaan bus pariwisata kembali terjadi di Sumatera Utara. Bus Pariwisata Big Bird dengan nomor polisi B-7798-BAA menabrak pejalan kaki di Jalan Lintas Umum Medan menuju Tarutung KM 191-192, tepatnya di Kelurahan Pasar Lumbanjulu, Kecamatan Lumbanjulu, Kabupaten Toba, pada Jumat (17/5) sekitar pukul 11.00 WIB. Akibat kejadian ini, dua orang pejalan kaki tewas dan dua lainnya mengalami luka berat.
Kasat Lantas Polres Toba, Iptu Nanang Kusumo, melalui PS Kanit Gakkum Satlantas Polres Toba, Bripka R Aritonang, menjelaskan kronologi kejadian. "Bus tersebut membawa 25 penumpang dan dikemudikan oleh M Alfi Syahrin Lubis (40) yang datang dari arah Tarutung menuju Medan.
Saat tiba di lokasi kejadian, bus tiba-tiba menabrak empat orang pejalan kaki di pinggir jalan," kata Bripka R Aritonang.
Korban yang meninggal dunia adalah Rina Boru Butarbutar (14) warga Hutajulu I, Desa Hatinggian, Kecamatan Lumbanjulu, yang tewas di lokasi kejadian dan Evi Boru Sidabutar (36) warga Desa Lintong Julu, Kecamatan Lumbanjulu, yang meninggal dalam perjalanan menuju RSUD Porsea.
Baca Juga: Kecelakaan Maut Bus di Ciater Subang Rombongan Pelajar Depok, Tewaskan 11 Orang
Kedua korban lainnya, Vinsensius Gultom (7) dan Vania Boru Hutagalung (1), mengalami luka berat dengan luka robek di kepala.
Polisi masih melakukan penyelidikan terkait penyebab kecelakaan ini. "Diduga kecelakaan terjadi akibat sopir bus mengantuk. Saat ini, keempat korban telah dibawa ke RSUD Porsea," ungkap Bripka R Aritonang. Sopir bus dan seluruh penumpang tidak mengalami luka dalam insiden tersebut.
Sopir bus, M Alfi Syahrin Lubis, telah diamankan di Mapolres Toba untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Sementara itu, bus pariwisata Big Bird masih berada di lokasi kejadian dan menunggu proses evakuasi.
Kecelakaan ini menambah daftar panjang insiden kecelakaan bus pariwisata di wilayah Sumatra Utara. Jalan Lintas Umum Medan menuju Tarutung dikenal sebagai salah satu jalur yang padat dan memiliki banyak tikungan tajam, sehingga membutuhkan kewaspadaan ekstra dari para pengemudi, terutama pengemudi bus pariwisata yang sering melewati rute ini.
Masyarakat setempat menyampaikan keprihatinannya atas kejadian ini. "Ini bukan kali pertama terjadi kecelakaan bus di daerah kami. Kami berharap pihak berwenang dapat segera mengambil tindakan untuk meningkatkan keselamatan di jalan ini," ujar seorang warga setempat yang enggan disebut namanya.
Pihak kepolisian dan dinas terkait diharapkan dapat segera melakukan evaluasi dan perbaikan infrastruktur jalan, serta memastikan bahwa semua pengemudi bus pariwisata mendapatkan pelatihan yang memadai untuk mengurangi risiko kecelakaan.
"Kami akan meningkatkan patroli dan pengawasan di jalur-jalur rawan kecelakaan serta melakukan sosialisasi kepada para pengemudi mengenai pentingnya keselamatan berkendara," tambah Bripka R Aritonang.
Dinas Perhubungan Sumatera Utara juga menyatakan akan melakukan inspeksi ketat terhadap kondisi bus dan kelaikan jalan sebelum bus pariwisata diizinkan beroperasi. "Kami akan memastikan bahwa semua bus pariwisata yang beroperasi di wilayah ini dalam kondisi baik dan layak jalan untuk mencegah terulangnya kejadian serupa," kata Kepala Dinas Perhubungan Sumatera Utara, Budi Hartono.
Kecelakaan bus pariwisata ini menjadi peringatan serius bagi seluruh pemangku kepentingan untuk lebih memperhatikan aspek keselamatan di sektor transportasi, terutama di kawasan wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan domestik maupun internasional.
Langkah-langkah preventif harus segera diambil untuk menjamin keamanan dan keselamatan para wisatawan serta penduduk setempat yang beraktivitas di sekitar jalur-jalur tersebut.
Masyarakat di sekitar lokasi kejadian juga diminta untuk lebih berhati-hati saat beraktivitas di dekat jalan utama. "Kami mengimbau warga untuk lebih waspada dan segera melaporkan ke pihak berwenang jika melihat ada kendaraan yang berpotensi membahayakan," ujar Budi Hartono.
Baca Juga: Kecelakaan di Tol MBZ, Fortuner Awalnya Pelat Polri Sekejap Berganti Plat Sipil, Ini Alasannya!