Fahd A Rafiq Mendukung Proyek Strategis Nasional Indonesia Menuju Pencapaian Target Pembangunan Infrastruktur
Proyek Strategis Nasional (PSN) menjadi tonggak penting dalam pembangunan Indonesia, fokus pada pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Simak selengkapnya di sini!
BaperaNews - Proyek Strategis Nasional (PSN) muncul sebagai tonggak penting dalam agenda pembangunan Indonesia yang dicanangkan oleh Pemerintah. Dengan fokus pada pencapaian tujuan jangka panjang, PSN tidak hanya menjadi sekadar inisiatif, tetapi juga fondasi yang kokoh bagi pertumbuhan ekonomi bangsa.
Dengan memprioritaskan pembangunan infrastruktur, PSN diharapkan dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakat dan ekonomi secara menyeluruh.
Menghadapi berbagai isu yang muncul seiring dengan perkembangan PSN, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP), memimpin Rapat Internal Percepatan Proyek Strategis Nasional yang digelar oleh Presiden Joko Widodo.
Dalam rapat yang berlangsung di Istana Merdeka Jakarta, Menteri Airlangga memberikan gambaran mengenai progres PSN hingga Februari 2024.
Menurut Menko Perekonomian, dari tahun 2016 hingga Februari 2024, telah berhasil diselesaikan 195 proyek PSN dengan nilai total mencapai Rp1.519 triliun, yang kini beroperasi secara penuh.
Sementara itu, terdapat 77 proyek dan 13 program yang masih dalam tahap konstruksi atau operasi sebagian, dengan nilai proyek mencapai Rp2.960,7 triliun. Namun, tantangan utama yang dihadapi adalah terkait pengadaan lahan dan tata ruang, khususnya dalam 41 PSN yang ditargetkan selesai pada tahun 2024.
Dalam upaya memenuhi target tersebut, Menko Perekonomian menekankan pentingnya dukungan dari seluruh pemangku kepentingan. Hal ini diakui sebagai langkah krusial untuk menyelesaikan PSN sesuai dengan jadwal yang ditentukan.
Selain itu, beberapa PSN juga menjadi fokus khusus, seperti PSN Jalan Tol Gilimanuk–Negara–Pekutatan–Antosari–Mengwi yang membutuhkan dukungan pengadaan lahan melalui Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN).
Ketua Umum DPP Bapera Fahd El Fouz A Rafiq mendukung PSN sebagai langkah positif pertumbuhan ekonomi dan bisa memberikan manfaat bagi masyarakat dengan memperhatikan aspek-aspek yang ada.
"Saya sangat mendukung pembangunan Proyek Strategis Nasional yang merupakan langkah positif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan infrastruktur di Indonesia. Namun, perlu memastikan bahwa proyek-proyek ini benar-benar memberikan manfaat yang merata bagi seluruh lapisan masyarakat, serta memperhatikan aspek lingkungan dan keberlanjutan," ujar Fahd A Rafiq, Selasa (19/3)
Selain itu, ada juga PSN Kawasan Industri Pupuk Fakfak yang membutuhkan percepatan dalam proses pelepasan kawasan hutan dan kompensasi hak ulayat, serta PSN Kawasan Industri Terpadu Batang yang membutuhkan arahan terkait pemberian insentif Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) bagi anchor tenant yang akan beroperasi.
Selain proyek-proyek yang sudah berjalan, terdapat pula usulan baru untuk PSN periode November 2023 hingga Februari 2024. Usulan-usulan ini dipertimbangkan dengan saksama, mengedepankan faktor kesiapan proyek, pembiayaan swasta, pemerataan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan dukungan dari kementerian terkait.
"Harapan saya adalah PSN dapat memberikan dampak positif yang nyata bagi masyarakat, terutama di daerah-daerah terpencil dan pedalaman. Saya berharap PSN tidak hanya berfokus pada pembangunan di wilayah perkotaan, tetapi juga memberikan perhatian yang cukup kepada pembangunan infrastruktur di daerah terluar dan tertinggal," ujar Fahd A Rafiq, Selasa (19/3)
Tidak hanya itu, dalam rapat tersebut juga dibahas mengenai penyesuaian nomenklatur dan penambahan lingkup program pada daftar PSN yang ada.
Hal ini menunjukkan komitmen Pemerintah untuk terus mengoptimalkan program PSN guna menjawab kebutuhan pembangunan infrastruktur yang semakin kompleks. Dengan adanya kerja keras dan dukungan semua pihak, diharapkan PSN dapat terus berjalan dan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia secara berkelanjutan.