Fahd A Rafiq Mendukung Pemerintah Terus Dorong Pemerataan Pembangunan Giant Sea Wall di Pulau Jawa

Ketua Umum DPP Bapera Fahd A Rafiq, dukung pemerintah untuk pembangunan di Pulau Jawa. Simak selengkapnya!

Fahd A Rafiq Mendukung Pemerintah Terus Dorong Pemerataan Pembangunan  Giant Sea Wall di Pulau Jawa
Fahd A Rafiq Mendukung Pemerintah Terus Dorong Pemerataan Pembangunan di Pulau Jawa Melalui Strategi Perlindungan Kawasan Pantura. Gambar: Fahd A Rafiq. Doc: Istimewa

Bapera News - Pemerintah Indonesia terus menggalakkan pemerataan pembangunan, khususnya di Pulau Jawa, dengan fokus pada percepatan pembangunan wilayah, pengentasan kemiskinan, dan pembangunan infrastruktur terpadu.

Pulau Jawa, yang secara spasial memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, saat ini dihadapkan pada sejumlah tantangan seperti erosi, abrasi, banjir, kenaikan permukaan air laut, dan penurunan permukaan tanah di sepanjang daerah Pesisir Pantai Utara (Pantura) Jawa.

Ketua Umum DPP Bapera Fahd A Rafiq menyatakan bahwa dukungan penuh terhadap langkah pemerintah untuk membangun Giant Sea Wall.

“Saya memberikan dukungan penuh terhadap langkah pemerintah dalam menghadapi tantangan di Pantura Jawa. Pembangunan Giant Sea Wall bukan hanya investasi dalam infrastruktur, tetapi juga investasi untuk masa depan generasi muda.” Ujar Fahd A Rafiq, Jumat (12/1).

Baca Juga : Fahd A Rafiq Menanggapi Indonesia dan Filipina Yang Menjalin Kerjasama Strategis dalam Pengadaan Alutsista

Kerugian ekonomi yang timbul akibat banjir tahunan di pesisir Jakarta sendiri diestimasi mencapai Rp2,1 triliun per tahun, dengan potensi peningkatan hingga mencapai Rp10 triliun per tahun dalam 10 tahun ke depan.

Untuk mengatasi tantangan ini, pemerintah telah menerapkan sejumlah kebijakan strategis, termasuk pembangunan tanggul pengaman pantai dan sungai, sistem polder, dan pompa di wilayah utara Provinsi DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.

Salah satu kebijakan signifikan yang diimplementasikan adalah Pembangunan Major Project Pengaman Pesisir 5 Perkotaan Pantura Jawa, mencakup Jabodetabek, Cirebon Raya, Kedungsepur, Petanglong, dan Gerbangkertosusila.

Proyek ini melibatkan penyediaan akses air minum perpipaan, pemantauan penurunan tanah, pembangunan tanggul pantai, dan pengolahan air limbah.

“Pemerintah perlu memastikan bahwa masyarakat lokal, terutama pemuda, dapat merasakan manfaat langsung dari pembangunan ini. Kami mendukung aspek partisipatif dan pembinaan masyarakat dalam rencana ini.”

Dalam upaya menjaga keberlanjutan dan memitigasi risiko bencana perubahan iklim di Pantura Jawa, pemerintah merencanakan konsep pembangunan Giant Sea Wall atau tanggul laut. Konsep ini melibatkan tiga fase pembangunan, termasuk pembangunan tanggul laut pada sisi barat dan timur pesisir utara Jakarta.

Pembangunan Giant Sea Wall diharapkan dapat menyelesaikan masalah land subsidence (penurunan permukaan tanah) dan banjir rob yang terus terjadi.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan perlunya langkah jangka panjang untuk mencapai tujuan ini. Dalam konteks ini, pembangunan Jalan Tol Semarang – Demak yang terintegrasi dengan tanggul laut menjadi salah satu bentuk adopsi dari konsep Giant Sea Wall.

Pemerintah berkomitmen untuk terus bergerak dan mengambil tindakan nyata untuk mewujudkan rencana pembangunan Giant Sea Wall, yang telah masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).

Pemerintah juga menjelaskan bahwa pembangunan Giant Sea Wall tidak hanya akan melibatkan infrastruktur fisik, tetapi juga memerlukan penyiapan langkah-langkah kebijakan untuk memastikan dampak positif jangka panjang bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.’

Baca Juga : Perkembangan Sektor Kesehatan Indonesia, Fahd A Rafiq: Pembangunan RS Ini Menjadi Fasilitas Baru Di Kota Serang

Penulis : AG