Fahd A Rafiq Mendukung Pemerintah Ajak Perempuan Bersinar di Dunia Kuliner
Ketua Umum DPP Bapera Fahd A Rafiq, menanggapi keinginan pemerintah dalam pemberdayaan perempuan di sektor kuliner.
Bapera News - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) atau Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Baparekraf) memberikan dorongan kuat terhadap pemberdayaan perempuan di sektor kuliner, yang secara tidak langsung turut mendukung kemajuan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Pada kegiatan "Srikandi Kuliner di Era Modern" di Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Bali, Sekretaris Kemenparekraf/Baparekraf menegaskan pentingnya peran perempuan, terutama dalam mengambil peluang bisnis di sektor kuliner.
Ketua Umum DPP Bapera Fahd El Fouz A Rafiq menanggapi keinginan pemberdayaan pemerintah bagi perempuan dalam dunia kuliner bagi anak muda.
"Sangat menginspirasi melihat pemberdayaan perempuan di dunia kuliner. Semoga ini membuka pintu bagi anak muda untuk mengikuti passion dan berkarya di bidang yang kita cintai." Ujar Fahd A Rafiq, Kamis (28/12).
Dalam acara virtual yang diselenggarakan Sekretaris Kemenparekraf/Baparekraf menyatakan bahwa kondisi ekonomi yang membaik turut memacu pertumbuhan bisnis di sektor restoran dan rumah makan.
Oleh karena itu, pihaknya mengajak semua pihak, khususnya perempuan, untuk memanfaatkan peluang tersebut. Menurutnya, perayaan Hari Ibu menjadi momen yang tepat untuk mengapresiasi peran dan pencapaian perempuan serta mendorong terwujudnya kesetaraan gender di berbagai sektor.
Sektor kuliner sendiri diakui sebagai penyumbang terbesar Produk Domestik Bruto (PDB) ekonomi kreatif. Pada tahun 2020, subsektor kuliner menyumbang sekitar 41 persen dari total PDB ekonomi kreatif senilai Rp1.134 triliun, dengan kontribusi sebesar Rp455,44 triliun. Angka ini menunjukkan potensi besar sektor kuliner dalam mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia.
"Pemberdayaan perempuan di sektor kuliner akan memberikan daya tarik tambahan pada pariwisata. Ini tidak hanya menguntungkan bisnis tetapi juga menciptakan pengalaman kuliner yang lebih kaya untuk wisatawan." Ujar Fahd A Rafiq, Kamis (28/12).
Acara tersebut juga dihadiri oleh sejumlah tokoh pariwisata, akademisi, dan pembicara yang membahas peran ibu dalam kehidupan keluarga serta industri kuliner di Bali.
Diantara narasumber terdapat pemilik Warung Made, Ni Made Masih, dan beberapa dosen terkemuka seperti Ni Desak Made Santi Diwyarthi, Ni Luh Gde Sri Sadjuni, dan Ni Putu Eka Trisdayanti. Diskusi melibatkan sudut pandang peran ibu dalam keluarga serta kontribusinya pada industri kuliner Bali.
Sekretaris Kemenparekraf/Baparekraf menekankan bahwa peran ibu tidak hanya terbatas pada aspek pengasuhan anak, tetapi juga mencakup pendidikan, kesehatan, dan pemenuhan kebutuhan gizi keluarga. Diskusi juga menyoroti manajemen waktu, kebersihan, dan koordinasi antar anggota keluarga sebagai elemen kunci dalam menjaga harmoni dalam lingkungan rumah tangga.
Baca Juga : Fahd A Rafiq Mendukung Perempuan Indonesia Merupakan Motor Penggerak dan Motor Perubahan dalam Pembangunan
Penulis : AG