Fahd A Rafiq Bicara Soal NATO Gelar Latihan Udara Skala Besar
NATO memulai latihan udara skala besar di Jerman pada senin (12/6/2023). Ketum DPP Bapera, Fahd A Rafiq memberi penjelasan, Latihan udara digadang-gadang sebagai pengerahan angkatan udara terbesar dalam sejarah NATO.
Bapera News - NATO memulai latihan udara skala besar di Jerman pada senin (12/6/2023). Latihan skala besar itu melibatkan negara Jepang dan Swedia yang bergabung dalam kapasitas sebagai pengamat. latihan bertajuk Air Defender 23 ini akan berlangsung hingga 23 Juni di wilayah udara Eropa. Latihan ini diikuti 10.000 personel dan 250 pesawat dari 23 anggota NATO serta Swedia dan Jepang.
Ketum DPP Bapera, Fahd A Rafiq memberi penjelasan, Latihan udara digadang-gadang sebagai pengerahan angkatan udara terbesar dalam sejarah NATO. Latihan yang dipimpin langsung oleh Angkatan Udara Jerman itu telah direncanakan sebelum invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, tetapi Letnan Jenderal Jerman Ingo Gerhartz, kepala Angkatan Udara Jerman, mengatakan bahwa memamerkan kemampuan NATO saat ini bisa memberikan sinyal peringatan penting kepada Rusia.
“Latihan Skala Besar ini merupakan pengerahan angkatan udara terbesar dalam sejarah NATO, latihan yang dipimpin oleh Angkatan Udara Jerman yang diikuti 10.000 personel dan 250 pesawat dari 23 anggota NATO serta Swedia dan Jepang. Latihan ini untuk memamerkan kemampuan NATO untuk memberi sinyal terhadap Rusia.” Ucap Mantan Ketum DPP KNPI Fahd A Rafiq.
Hadirnya Jepang dalam latihan ini juga cukup menunjukkan bagaimana upaya NATO untuk memperluas pengaruhnya di Asia. NATO memandang Jepang sebagai negara mitra, bersama dengan Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru, dalam upaya untuk menahan pergerakan China, terutama potensi kolaborasi mereka dengan Rusia.
“Namun dari latihan skala besar militer NATO ini, dikhawatirkan akan berdampak serius, karena ketegangan dengan Rusia telah meningkat setelah invasi besar-besaran Moskow ke Ukraina pada bulan Februari 2022. Pasti siap menghadapi perang besar melawan Rusia.” Tutup Fahd A Rafiq.
NATO mengatakan bahwa latihan tahun ini digelar dengan skenario bahwa anggota NATO berada di bawah serangan bersenjata. Tujuan akhirnya adalah untuk meningkatkan upaya pertahanan kolektif aliansi berdasarkan Pasal 5 Perjanjian Atlantik Utara.
Penulis : FNID