Fahd A Rafiq: Guru Jadi Ujung Tombak Pencegahan Hoaks di Dunia Pendidikan

Fahd A Rafiq membahas peran krusial guru dalam mengajarkan siswa untuk mengenali hoaks di era digital.

Fahd A Rafiq: Guru Jadi Ujung Tombak Pencegahan Hoaks di Dunia Pendidikan
Fahd A Rafiq: Guru Jadi Ujung Tombak Pencegahan Hoaks di Dunia Pendidikan. Gambar: Dok. Istimewa

BaperaNews - Fahd A Rafiq, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Barisan Pemuda Nusantara (BAPERA), menegaskan bahwa peran guru dalam dunia pendidikan sangat vital, terutama dalam mencegah penyebaran hoaks.

Menurutnya, guru memiliki posisi strategis sebagai ujung tombak dalam upaya ini, karena mereka tidak hanya bertugas mendidik, tetapi juga membentuk karakter dan pola pikir siswa.

Dalam era digital saat ini, informasi dapat tersebar dengan cepat melalui berbagai platform media sosial. Sayangnya, tidak semua informasi yang beredar merupakan fakta; banyak di antaranya adalah hoaks yang dapat menyesatkan dan merusak tatanan masyarakat. Fahd menyoroti pentingnya literasi digital di kalangan guru dan siswa untuk mengenali serta menangkal berita palsu.

"Pendidikan bukan hanya soal transfer ilmu pengetahuan, tetapi juga soal membangun ketahanan mental dan intelektual para siswa terhadap informasi yang tidak benar. Guru harus bisa menjadi panutan dan sumber informasi yang dapat dipercaya oleh siswanya," ujar Fahd A Rafiq dalam sebuah seminar pendidikan.

Ia juga menekankan bahwa guru harus dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan yang memadai mengenai cara memverifikasi informasi.

Pelatihan khusus mengenai literasi digital bagi guru menjadi sangat penting agar mereka dapat menyaring dan mengajarkan metode validasi informasi kepada siswa. Ini merupakan bagian dari upaya BAPERA dalam mendukung pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas dan berintegritas di Indonesia.

Selain itu, Fahd A Rafiq juga mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk orang tua, untuk turut serta dalam memberikan pemahaman yang benar tentang bahaya hoaks. Menurutnya, sinergi antara guru, orang tua, dan komunitas sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan belajar yang sehat dan bebas dari informasi menyesatkan.

"Kita semua memiliki tanggung jawab dalam melawan hoaks. Guru sebagai garda terdepan pendidikan harus diberdayakan untuk menjadi agen perubahan dalam masyarakat. Mari kita bersama-sama membangun masa depan bangsa yang cerdas dan berintegritas dengan memerangi hoaks mulai dari dunia pendidikan," tutup Fahd A Rafiq.