Fahd A Rafiq: BIMP-EAGA Capai Pertumbuhan Ekonomi Signifikan di Bawah Pimpinan Indonesia
Indonesia memimpin BIMP-EAGA ke arah pertumbuhan positif dalam produk domestik bruto (PDB) dan surplus perdagangan. Baca selengkapnya di sini.
BaperaNews - Di bawah kepemimpinan Indonesia periode 2022-2023, Sub-Regional Brunei-Indonesia-Malaysia-the Philippines East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA) mencapai pertumbuhan positif dalam beberapa indikator makro ekonomi. Pada tahun 2022, Produk Domestik Bruto (PDB) riil di kawasan ini tumbuh sebesar 7,7% mencapai angka US$392,1 miliar. Kawasan BIMP-EAGA juga mencatatkan surplus dalam neraca perdagangan sebesar US$84,8 miliar, meningkat dari US$70,2 miliar.
Ketua Umum DPP Bapera Fahd El Fouz A Rafiq bangga atas kepemimpinan Indonesia pada BIMP EA Growth Area yang dinilai memiliki pertumbuhan positif.
“BIMP-EAGA yang memiliki tujuan utama yaitu meningkatkan kerja sama ekonomi dan integrasi di antara wilayah saat ini sedang dipimpin oleh Indonesia, peningkatan Indonesia pada sektor perekonomian menjadi bahan Indonesia dapat membuat BIMP mendapat pertumbuhan positif.” Ujar Fahd A Rafiq, Jumat (27/10).
Dalam Pertemuan Tingkat Pejabat Senior Kerja Sama Sub-Regional Brunei-Indonesia-Malaysia-the Philippines East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA) yang diselenggarakan di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam, pada Selasa (24/10), Deputi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian, Edi Prio Pambudi, menggarisbawahi pentingnya BIMP-EAGA dalam menciptakan dampak transformasional terhadap integritas kawasan, efisiensi kegiatan ekonomi, dan keberlanjutan.
“Saat ini Indonesia yang akan berpindah Ibukota menjadi ke daerah Kalimatan membuat nantinya BIMP-EAGA ini menjadi semakin baik karena Ibukota memiliki daerah yang lebih dekat dengan negara lainnya, diharapkan hal tersebut dapat mempermudah periode selanjutnya.” Ujar Fahd A Rafiq, Jumat (27/10).
Dalam laporan klaster transport pada tahun 2023, terdapat pencapaian penting, termasuk pembukaan jalur konektifitas baru dari Tanjung Silopo di Sulawesi Barat ke Lahad Datu, Sabah, Malaysia. Implementasi MoU BIMP-EAGA mengenai Pergerakan Bus dan Bus Komersial melalui rute Pontianak-Kuching-Bandar Seri Begawan, penerbangan kargo dari Bandar Seri Begawan ke Balikpapan, serta pembukaan kembali Bandara Internasional Balikpapan, Manado, dan Makassar untuk perjalanan internasional.
Pertemuan tersebut juga mengulas inisiasi pembentukan BIMP-EAGA Higher Education Network, pelaksanaan Green Cities Action Plan (GCAP), pelaksanaan ICT CEO Forum, festival budaya Budayaw, kerja sama di bidang pariwisata, dan berbagai proyek pengembangan kapasitas lainnya.
Deputi Edi mengakhiri dengan mengatakan, "Wilayah kita diberkati dengan sumber daya alam yang berlimpah, lokasi yang strategis, dan perekonomian yang dinamis. Mari kita arahkan Koridor Ekonomi BIMP-EAGA untuk menjadi penghubung bagi berbagai wilayah dan membuka jalan bagi era baru kolaborasi, saling menghormati, dan pertumbuhan bersama."
Selain itu, pertemuan menyambut baik pembentukan BIMP-EAGA Parliamentary Forum sebagai sarana komunikasi antara eksekutif dan legislatif dalam pembangunan sub-kawasan, serta mengapresiasi kontribusi berkelanjutan Asian Development Bank (ADB) pada kerja sama BIMP-EAGA, termasuk studi reviu dan penilaian koridor ekonomi BIMP-EAGA yang sedang berjalan.
Penulis : Ahmad G