Donald Trump Tunjuk Elon Musk untuk Pimpin Departemen Efisiensi Pemerintah AS
Donald Trump menunjuk Elon Musk pimpin Departemen Efisiensi Pemerintah AS (DOGE) untuk reformasi birokrasi dan pengurangan pengeluaran federal.
BaperaNews - Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, secara resmi menunjuk Elon Musk dan Vivek Ramaswamy untuk memimpin Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE).
Meskipun berstatus sebagai departemen, DOGE tidak berada dalam struktur resmi pemerintahan, melainkan akan berfungsi sebagai penasihat eksternal bagi Gedung Putih.
Langkah ini bertujuan untuk menciptakan reformasi besar-besaran, memangkas birokrasi yang dianggap lamban, serta mengurangi regulasi dan pengeluaran yang dinilai boros.
Donald Trump menyebut bahwa baik Elon Musk, CEO dari Tesla dan SpaceX, maupun Ramaswamy, mantan kandidat presiden dari Partai Republik, akan bekerja sama dengan Kantor Manajemen dan Anggaran untuk membangun sistem pemerintahan yang lebih efisien dan inovatif.
Dalam pernyataannya, Donald Trump menegaskan bahwa Elon Musk dan Ramaswamy akan menjadi penggerak utama dalam restrukturisasi federal.
Upaya ini dianggap sebagai bagian dari komitmen pemerintahan Donald Trump untuk menghadirkan pemerintahan yang lebih responsif dan efisien.
Reformasi yang direncanakan ini diprediksi akan membawa perubahan signifikan dalam cara pemerintah federal beroperasi.
Kehadiran Elon Musk di lingkaran Gedung Putih di bawah kepemimpinan Donald Trump juga menimbulkan spekulasi mengenai dampak bisnis bagi perusahaan-perusahaan miliknya, seperti Tesla dan SpaceX.
Beberapa analisis, termasuk Daniel Ives dari Wedbush Securities, percaya bahwa posisi Elon Musk dalam pemerintahan bisa memperluas pengaruhnya di berbagai lembaga federal, yang dapat berdampak positif bagi perkembangan Tesla serta inovasi teknologi di Amerika Serikat.
Baca Juga : Elon Musk Kontribusi dalam Kampanye Donald Trump, Keluarkan uang Rp1,1 Triliun
Namun, penunjukan ini tidak luput dari kritik. Organisasi nirlaba progresif, Public Citizen, mengecam langkah tersebut dan menyebutnya sebagai bentuk korupsi korporat.
Mereka menganggap Elon Musk bukanlah sosok yang tepat untuk mengelola efisiensi pemerintahan, mengingat riwayat beberapa perusahaannya yang dinilai kerap melanggar regulasi.
Meskipun demikian, Donald Trump secara terbuka memuji Elon Musk, menyebutnya sebagai "jenius super" dalam pidato kemenangannya pada 6 November 2024 dini hari waktu setempat.
Dalam pidatonya, Donald Trump menyinggung keberhasilan layanan satelit Starlink milik Elon Musk yang dianggap berhasil menyelamatkan banyak nyawa saat Badai Helene melanda kawasan tenggara Amerika Serikat pada Oktober lalu.
Donald Trump menambahkan bahwa Elon Musk adalah "tokoh istimewa" yang perlu dijaga, mengingat kontribusinya yang luar biasa bagi negara.
Keterlibatan Elon Musk di lingkaran pemerintahan Donald Trump semakin tampak saat ia terlihat mendampingi Donald Trump memantau hasil Pemilu AS di Florida pada hari pemilihan.
Dukungan Elon Musk terhadap Donald Trump sudah dinyatakannya sejak bulan Juli, tidak lama setelah insiden percobaan pembunuhan terhadap mantan presiden tersebut. Saat itu, Elon Musk menyatakan dukungan sepenuhnya kepada Donald Trump dan berharap mantan presiden itu segera pulih.
Dalam perannya di DOGE, Elon Musk berjanji akan menerapkan transparansi penuh. Ia berencana untuk mengunggah semua laporan aktivitas DOGE secara daring agar publik dapat memantau langsung.
Selain itu, Elon Musk juga merencanakan untuk membuat "papan peringkat" yang mencatat pengeluaran pajak yang paling boros.
Ia menyebut inisiatif ini sebagai tontonan yang tragis namun menghibur, sekaligus sebagai upaya serius untuk mengurangi pengeluaran yang tidak perlu di pemerintah federal.
Baca Juga : Elon Musk Bangun Superkomputer AI Bernama "Colossus", Diklaim Terkuat di Dunia