Donald Trump Hapus 'Mandat' Kendaraan Listrik Era Joe Biden

Donald Trump mencabut kebijakan mandat kendaraan listrik era Joe Biden untuk mendukung industri otomotif AS, klaim kebijakan lama merugikan ekonomi dan pekerja

Donald Trump Hapus 'Mandat' Kendaraan Listrik Era Joe Biden
Donald Trump Hapus 'Mandat' Kendaraan Listrik Era Joe Biden. Gambar : Reuters/Carlsos Barria

BaperaNews - Donald Trump, Presiden baru Amerika Serikat (AS), secara resmi mencabut kebijakan "mandat" kendaraan listrik yang diterapkan pada era Joe Biden. 

Langkah ini diumumkan melalui serangkaian instruksi presiden yang ia teken pada hari pelantikannya, Senin, 20 Januari 2025. Donald Trump menyebut kebijakan itu sebagai bagian dari “Green New Deal” yang ia klaim merugikan industri otomotif AS.

Kebijakan yang disebut sebagai mandat kendaraan listrik ini berasal dari aturan Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) yang diberlakukan pada masa pemerintahan Joe Biden

Aturan tersebut mengharuskan produsen mobil mengurangi emisi gas rumah kaca hingga setengahnya untuk kendaraan ringan dan menengah mulai tahun 2027. 

Selain itu, aturan ini memproyeksikan peningkatan produksi kendaraan listrik secara signifikan, dengan target porsi kendaraan listrik mencapai 30-56 persen untuk kendaraan ringan dan 20-32 persen untuk kendaraan menengah pada 2032.

Dalam pidatonya yang disiarkan CBS, Donald Trump menyatakan bahwa pencabutan kebijakan ini merupakan upaya untuk menyelamatkan industri otomotif dan mendukung para pekerja Amerika. 

“Dengan tindakan saya hari ini, kita akan mengakhiri Green New Deal dan mencabut mandat kendaraan listrik. Ini adalah janji saya kepada para pekerja otomotif Amerika yang hebat,” ujar Donald Trump dalam pidato berdurasi 30 menit tersebut.

Donald Trump juga menegaskan bahwa kebijakan baru ini memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk membeli kendaraan sesuai pilihan mereka tanpa adanya tekanan regulasi.

“Kita akan kembali memproduksi mobil di Amerika dengan kecepatan yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya beberapa tahun lalu,” tambahnya.

Langkah Donald Trump ini juga mencakup keluarnya AS dari Perjanjian Iklim Paris, perjanjian internasional yang bertujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca global. 

Sebelumnya, Joe Biden telah membawa AS kembali ke perjanjian ini selama masa jabatannya. Donald Trump menuduh perjanjian tersebut sebagai ancaman bagi industri domestik AS. 

“AS tidak akan menyabotase industrinya sendiri sementara China mencemari lingkungan tanpa hukuman,” tegas Donald Trump.

Baca Juga : Donald Trump Resmi Dilantik Jadi Presiden AS ke-47

Penetapan kondisi energi AS sebagai darurat nasional oleh Donald Trump menjadikan sektor ini sebagai prioritas utama pemerintahannya. Hal ini termasuk peningkatan produksi minyak dan bahan bakar fosil lainnya. 

Dalam setahun terakhir, produksi minyak mentah AS telah mencapai rekor tertinggi sepanjang masa. Donald Trump menyatakan langkah ini sebagai upaya untuk memastikan kemandirian energi AS sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi.

Sementara itu, industri otomotif AS telah menginvestasikan miliaran dolar dalam pengembangan kendaraan listrik selama beberapa tahun terakhir.

Meski penjualan kendaraan listrik mengalami pertumbuhan yang melambat, kendaraan ini tetap memiliki daya tarik di kalangan konsumen. 

Data dari The Verge menunjukkan bahwa pada tahun 2024, sebanyak 1,3 juta kendaraan listrik terjual di AS, meningkat 7,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya. 

Pangsa pasar kendaraan listrik juga naik menjadi 8,1 persen pada 2024, sedikit meningkat dari 7,8 persen pada 2023.

Namun, langkah Donald Trump ini memunculkan kekhawatiran di kalangan pendukung lingkungan. Mereka berpendapat bahwa pencabutan aturan emisi dapat memperlambat transisi ke energi bersih dan memperburuk dampak perubahan iklim. 

Di sisi lain, pendukung kebijakan Donald Trump melihat langkah ini sebagai dorongan untuk mengembalikan daya saing industri otomotif tradisional AS.

Dalam pernyataan lanjutan, Donald Trump menekankan bahwa pemerintahannya akan memprioritaskan pengembangan energi domestik, termasuk bahan bakar fosil. Ia juga mengkritik kebijakan sebelumnya yang dianggap terlalu memihak pada kendaraan listrik. 

“Kita akan memastikan bahwa kebijakan energi kita tidak hanya melindungi pekerja Amerika tetapi juga memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” kata Donald Trump.

Baca Juga : Usai Dilantik, Donald Trump Sebut Berencana Relokasi Warga Gaza Ke Indonesia