Anak Pak Tarno Laporkan Sosok 'S' Usai Diduga Lakukan Tuding Eksploitasi ke Ayahnya

Anak Pak Tarno melaporkan seseorang inisial S ke polisi atas dugaan eksploitasi terhadap ayahnya yang tengah sakit stroke. Keluarga khawatir kondisi kesehatan Pak Tarno kian memburuk.

Anak Pak Tarno Laporkan Sosok 'S' Usai Diduga Lakukan Tuding Eksploitasi ke Ayahnya
Anak Pak Tarno Laporkan Sosok 'S' Usai Diduga Lakukan Tuding Eksploitasi ke Ayahnya. Gambar : Dok. FTNews

BaperaNews - Anak Pak Tarno, Nurma, melaporkan seseorang berinisial S ke Polda Metro Jaya atas dugaan eksploitasi terhadap ayahnya yang tengah mengalami kondisi kesehatan serius akibat stroke. 

Sosok S diduga merupakan manajer sekaligus asisten Pak Tarno yang tetap memaksanya bekerja meski kesehatannya tidak memungkinkan.

Nurma, didampingi pengacaranya, menyampaikan bahwa laporan ini didasarkan pada kekhawatiran terhadap kondisi ayahnya yang masih menerima pekerjaan di tengah situasi kesehatannya yang memprihatinkan.

"Saya sangat khawatir dengan kondisi bapak. Semakin banyak pekerjaan yang diambil, saya takut kondisi bapak semakin memburuk. Bapak bahkan dijadwalkan pergi ke Surabaya pada tanggal 25, padahal kesehatannya belum pulih sepenuhnya," ujar Nurma, Selasa (21/1).

Ia menambahkan bahwa saat ini dirinya tengah mengumpulkan bukti-bukti untuk memperkuat laporan tersebut. Pihak kepolisian telah menerima laporan awal dan akan menindaklanjuti kasus ini setelah bukti yang diperlukan lengkap.

"Kami sudah berkoordinasi dengan pihak Polda Metro Jaya, dan mereka siap menindaklanjuti laporan ini setelah semua bukti terkumpul," jelasnya.

Kondisi kesehatan Pak Tarno menjadi perhatian utama dalam kasus ini. Pesulap yang dahulu sering tampil di televisi kini harus menggunakan kursi roda akibat stroke yang menyerang tubuhnya.

Bahkan, bagian tubuh kirinya sulit digerakkan, membuat aktivitas sehari-harinya sangat terbatas. Meski demikian, ia masih terlihat berjualan mainan keliling di sekitar sekolah dasar di Jakarta Utara.

Pak Tarno menjajakan dagangannya dengan berlapak di atas kain sederhana. Tubuhnya terlihat lemah, dengan tangan kanan diperban. Kondisi ini memicu kekhawatiran keluarga, khususnya Nurma, yang merasa bahwa eksploitasi terhadap ayahnya sudah tidak bisa ditoleransi lagi.

"Apakah pantas seorang yang sakit dan butuh penanganan medis masih harus bekerja? Ini yang membuat saya harus segera mengambil tindakan," katanya.

Sebelum melaporkan kasus ini, Nurma juga menyebut bahwa eksploitasi terhadap Pak Tarno bukanlah hal baru. Menurutnya, sebelum kondisinya menjadi viral, ayahnya sudah beberapa kali dipaksa bekerja meski kesehatannya memburuk.

Baca Juga : Kondisi Terkini Pak Tarno: Dari Puluhan Juta Sekali Tampil hingga Jualan Ikan Cupang di Kursi Roda

Hal ini semakin diperparah dengan fakta bahwa Pak Tarno sering ditipu oleh orang-orang terdekatnya, termasuk mantan manajernya yang menggelapkan uang hingga ratusan juta rupiah.

Rekan dekat Pak Tarno, Slamet, menambahkan bahwa ketidaktegasan Pak Tarno sering dimanfaatkan oleh pihak lain.

"Pak Tarno orangnya memang ikhlas, tapi sering ditipu. Dulu pernah ditipu sampai Rp100 juta oleh mantan manajernya, dan beberapa kali memberikan modal usaha yang akhirnya tidak dikembalikan," ujar Slamet. 

Selain itu, akun Instagram resmi Pak Tarno Management Official yang dikelola oleh mantan manajernya juga diklaim tidak memberikan keuntungan apapun kepada Pak Tarno.

Akibat kondisi keuangan yang memburuk, Pak Tarno akhirnya memilih berjualan mainan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.

Kendati demikian, kondisi kesehatannya tetap menjadi perhatian utama. Nurma berharap laporan ini bisa mencegah eksploitasi lebih lanjut terhadap ayahnya. 

"Saya hanya ingin bapak tidak dipaksa bekerja lagi. Biarkan bapak fokus pada pemulihan kesehatannya," tegasnya.

Kasus ini mendapat perhatian publik setelah video Pak Tarno berjualan mainan di depan SDN Warakas, Jakarta Utara, beredar di media sosial.

Dalam video tersebut, Pak Tarno terlihat mengenakan pakaian lusuh tanpa alas kaki, menjajakan mainan dan ikan hias di bawah terik matahari.

Video ini memunculkan keprihatinan dari berbagai pihak, termasuk netizen yang mengecam tindakan eksploitasi terhadap Pak Tarno.

Kini, laporan Nurma terhadap sosok S menjadi langkah awal untuk melindungi sang ayah dari kondisi yang lebih buruk. Pihak keluarga berharap kepolisian segera mengusut tuntas kasus ini dan memberikan keadilan bagi Pak Tarno.

"Kami hanya ingin bapak bisa hidup lebih tenang tanpa tekanan untuk terus bekerja. Bapak sudah berbuat banyak untuk keluarga, sekarang giliran kami yang melindunginya," tutup Nurma.

Baca Juga : Pak Tarno Dagang Disaat Stroke, Istri Pertama Tak Terima: Kasian Saya Lihat Suami Saya, Sekarang Kaya Disiksa sama Istri Muda