Sekutu Vladimir Putin Di Eropa Minta Rusia Setop Gempur Ukraina
Salah satu sekutu Vladimir Putin yakni Perdana Menteri Hungaria, Viktor Orban meminta Presiden Rusia tersebut untuk segera mengakhiri gencatan senjata di Ukraina!
BaperaNews - Salah satu sekutu Vladimir Putin yakni Perdana Menteri Hungaria, Viktor Orban meminta Presiden Rusia tersebut segera melakukan gencatan senjata di Ukraina, permintaan disampaikan Orban ketika menelepon Putin hari Rabu 6 April 2022, Orban ialah salah satu sosok pemimpin Eropa yang dekat dengan Putin.
“Saya memberi saran untuk Presiden Vladimir Putin agar segera umumkan gencatan senjata segera, respon Putin positif namun dengan beberapa syarat” ujarnya di Budapest.
Orban juga mengatakan bahwa ia telah mengudang Vladimir Putin ke Budapest untuk bertemu Presiden Ukraina Volodymir Zelensky, Presiden Prancis Emmanuel Macron, dan Kanselir Jerman Olaf Scholz yang menjadi presidensi Uni Eropa di tahun 2022 ini.
Pertemuan rencananya akan dilaksanakan untuk melakukan perundingan menghentikan konflik Rusia dan Ukraina serta menghentikan peperangan, komunikasi Vladimir Putin dengannya berlangsung ketika PM Orban bersama Partai Nasionalisnya, Fidez memenangkan Pemilu yang digelar minggu lalu dengan mendapatkan suara 53%.
Kampanye Orban sebelumnya didominasi isu operasi militer Rusia ke Ukraina, ia pemimpin yang dikenal otoriter dan kini menjadi penguasa empat periode di Hungaria, dalam pidato kemenangannya, ia bahkan menyebut Zelensky ialah salah satu musuhnya yang harus dikalahkan. Zelensky sendiri pernah mengkritik Orban karena tak mendukung Ukraina.
Baca Juga: Top 3 Global! Indonesia Tetap Beli Minyak Rusia Hingga Kinder Joy Ditarik Dari Pasaran
Rusia sendiri menyatakan ingin tetap berteman dengan Negara barat meskipun ratusan diplomatnya diusir dari Eropa, Wakil Menlu Rusia, Alexander Grushko mengatakan negaranya akan memberi respon untuk Negara yang secara tidak adil mengusir diplomat negerinya, namun ia menyebut akan tetap menjaga hubungan diplomatik. “Posisi kami tetaplah sama, kami anjurkan jalur diplomatik tetap dibuka” ujarnya hari Rabu 6 April 2022.
Sedangkan Amerika Serikat memberi sanksi tambahan kepada Rusia yakni menargetkan dua putri Vladimir Putin dan mantan istri Putin, istri dan putri Menlu Rusia Sergei Lavrov, anggota Dewan Keamanan Ruisia, dan mantan Presiden serta Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev dan Mikhail Mishutin. “AS percaya mereka itu tahu dan ikut menyembunyikan aset Putin, sebab itulah kami menargetkan mereka” ujar seorang pejabat senior AS kepada awak media.
Berbagai sanksi internasional sudah diterima Rusia tidak hanya secara kenegaraan namun juga dikaitkan dengan keluarga Vladimir Putin serta para pejabat tinggi Rusia, namun perang masih terjadi dan belum ada tanda gencatan senjata.
Baca Juga: Rangkuman Hari Ke 40 Serangan Rusia Ke Ukraina 410 Mayat di Bucha