Deretan Fakta Perang Saudara di Sudan Yang Menewaskan 56 Warga
Terjadi perang saudara di Sudan pada hari Sabtu (15/4). Sedikitnya 56 orang tewas akibat perang di Sudan tersebut, semua korban tewas ialah warga sipil.
BaperaNews - Terjadi perang saudara di Sudan pada hari Sabtu (15/4). Sedikitnya 56 orang tewas akibat perang di Sudan tersebut, semua korban tewas ialah warga sipil.
Selain korban tewas, ada pula 595 orang dari anggota paramiliter dan pasukan pengamanan terluka.
Tidak hanya warga sipil yang tewas akibat perang saudara di Sudan, puluhan personel militer juga tewas namun belum diketahui dan dilaporkan jumlahnya karena belum ada informasi dari rumah sakit setempat yang memberi perawatan.
Kematian dilaporkan terjadi di Bandara Ibu Kota Khartoum dan kota di sekitarnya seperti Omdurman, El Fasher, dan Nyala El Obed.
Militer Sudan vs RSF
Militer telah lakukan serangan udara di pusat pasukan paramiliter Khartoum pada hari Minggu (16/4).
Militer dan Rapid Support Forces (RSF) yang beranggotakan 100 ribu orang bersaing merebut kekuasaan ketika faksi politik bernegosiasi untuk membentuk pemerintahan transisi karena kudeta militer sejak tahun 2021.
Baca Juga : Warga Ukraina Bikin KTP Indonesia Untuk Hindari Perang, Bayar Rp 31 Juta
Pada hari Minggu waktu setempat, saksi mendengar suara tembakan artileri barat di Omdurman, Bahri, dan Khartoum, suara tembakan juga terdengar di kota Laut merah Port Sudan.
RSF mengklaim telah menduduki Istana Presiden Sudan, stasiun TV lokal, pemukiman tentara, dan bandara Khartoum serta kota lain seperti El Fasher, Merowe, dan West Dafur, namun hal ini disangkal oleh militer Sudan.
RSF Diminta Mundur
Angkatan udara Sudan meminta warga berada di rumah saja untuk sementara dan mereka yang akan melakukan survei udara untuk mengawasi dan mengatasi RSF.
Kepala Jenderal angkatan darat Sudan Abdel Fathah menyebut RSF harus mundur dan pihaknya tidak akan bernegosiasi dengan RSF kecuali jika RSF mau mundur.
Sedangkan pemimpin RSF Mohamed Hamdan mengkalim Abdel ialah pembohong dan kriminal. “Kami tahu dimana kamu sembunyi dan menyerahkan keadilan kepadamu atau kau akan mati seperti anjing lainnya” tutur Hamdan kepada Abdel.
Sebab Perang Saudara di Sudan
Perang di Sudan ini terjadi antar saudara sendiri alias warga asli setempat sendiri. Perang ini terjadi karena adanya perbedaan pendapat antara militer Sudan dan RSF tentang keamanan dan integrasi RSF ke militer sebagai proses politik.
RSF menyerang dan mengontrol Istana Kepresidenan Sudan dan sejumlah Bandara, sementara Militer Sudan membalasnya dengan menyerang markas dan gudang senjata RSF. RSF sendiri ialah kelompok paramiliter yang dibentuk sejak tahun 2013, mereka punya pengaruh di Sudan.
Baca Juga : Putin Sebut Negara Barat Ialah Pembuat dan Penghasut Perang Ukraina