Demi Dapat Perhatian Keluarga, Remaja Boyolali Prank Jadi Korban Begal dan Tusuk Perut Sendiri
Kisah LR, remaja dari Boyolali, menciptakan drama palsu sebagai korban begal untuk mendapatkan perhatian keluarga. Simak selengkapnya di sini!
BaperaNews - Seorang remaja perempuan berinisial LR (18) dari Desa Teter, Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali, membuat geger warga dan kepolisian setempat dengan aksinya yang nekat dan memprihatinkan.
Pada Jumat (19/4), LR mendatangi Polsek Simo dan mengaku sebagai korban begal, melaporkan bahwa ponselnya dirampas dan dirinya mengalami penusukan di perut. Namun, setelah serangkaian penyelidikan, terungkap bahwa LR melakukan tindakan ini sebagai bagian dari sandiwara untuk mendapatkan perhatian dari keluarganya.
Kasat Reskrim Polres Boyolali, Iptu Joko Purwadi, mengungkapkan bahwa kejadian ini bermula ketika LR melaporkan kepada polisi bahwa dia diserang oleh seorang begal yang tidak dikenal.
LR mengklaim bahwa insiden tersebut terjadi di Jalan Simo-Kalioso Km 4, Desa Temon, Kecamatan Simo, sekitar pukul 19.00 WIB. Dia melaporkan bahwa pelaku merampas ponselnya yang disimpan di dasbor sepeda motor dan menusuk perutnya menggunakan pisau.
"Peristiwa yang dilaporkan terjadi di Jalan Simo-Kalioso Km 4, Desa Temon, Kecamatan Simo, sekitar pukul 19.00 WIB," kata Iptu Joko Purwadi dalam siaran pers yang diterima, Kamis (6/6).
Mendengar laporan tersebut, polisi segera melakukan penyelidikan intensif. Penyelidikan ini melibatkan pencarian barang bukti dan klarifikasi dari saksi-saksi. Pada Senin (3/6), polisi menemukan ponsel yang dilaporkan hilang.
"Setelah kita lakukan klarifikasi terhadap saksi pembawa HP, saksi menerangkan jika HP itu dimiliki dengan cara membeli dari seseorang yang memiliki ciri-ciri mirip dengan korban," ungkap Joko.
Baca Juga: Mahasiswi di Makassar Ajak Pacar Rampok dan Bunuh Nenek, Mencari Cara Membunuh di Internet
Melalui penyelidikan lebih lanjut, pihak kepolisian menemukan bahwa ponsel LR tidak pernah hilang. LR akhirnya mengakui bahwa ia sendiri yang menjual ponselnya dan kemudian menciptakan cerita palsu tentang penyerangan dan perampokan tersebut. Yang lebih mengejutkan, luka di perut yang dilaporkan oleh LR ternyata hasil dari perbuatannya sendiri.
"Dari pengakuan korban, luka yang ia alami di bagian perut akibat perbuatannya sendiri. Dia melukai dengan menggunakan pisau," jelas Joko.
Motif dari tindakan remaja tusuk perut sendiri, seperti diungkapkan dalam penyelidikan, adalah keinginannya untuk mendapatkan perhatian dari keluarganya. LR khawatir akan mendapat marah dari orang tuanya karena menjual ponselnya, sehingga ia memutuskan untuk membuat laporan palsu yang mengada-ada tentang menjadi korban begal.
"Korban mengakui bahwa peristiwa itu tidak pernah ada dan ia mengakui telah membuat laporan palsu dengan tujuan untuk mendapat perhatian dari keluarga," ungkap Joko.
Setelah kasusnya terungkap, LR mengajukan klarifikasi dan permohonan maaf secara terbuka atas tindakannya yang telah menyebabkan kebingungan dan kehebohan, baik di kalangan polisi maupun masyarakat.
"Saya menyesalinya karena menjadi kasus viral di media. Atas perbuatan tersebut, saya menyampaikan permohonan maaf yang sebenar-benarnya kepada Kepolisian Sektor Simo, Polres Boyolali, dan media,” kata LR dalam pernyataannya.
Polisi Boyolali menegaskan pentingnya menangani kasus ini dengan serius, baik dari segi hukum maupun psikologis, untuk mencegah terulangnya insiden serupa di masa mendatang.
"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk selalu berkomunikasi dan memperhatikan kondisi mental anggota keluarganya, terutama para remaja, agar kejadian seperti ini tidak terulang," ujar Iptu Joko Purwadi.
Baca Juga: Demi Pertahankan Mobil, Pria Ini Terseret 150 Meter dari Begal