Bupati Bogor-Cianjur Desak Pemerintah Untuk Bangun Jalur Puncak II
Bupati Bogor-Cianjur mendesak pemerintah untuk bangun jalur alternatif Puncak II, alasannya kemacetan yang sering melanda jalur puncak
BaperaNews - Ade Yasin selaku Bupati Bogor mendesak pemerintah untuk segera membangun Jalur Puncak II sebagai solusi jangka panjang guna mengatasi kemacetan lalu lintas yang seringkali terjadi di Jalur Puncak.
Menurutnya, pemberlakuan sistem ganjil genap ataupun satu arah hanya merupakan bentuk penanganan dalam jangka pendek saja.
Ade juga mengklaim bahwa pihaknya telah mengajukan pembangunan Jalur Puncak II yang juga disebut Poros Tengah Timur (PTT), akan tetapi pengajuan yang ia lakukan ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional tidak membuahkan hasil.
Kemudian, ia pun meminta kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk dapat dengan segera membangun Jalur Puncak II.
Setelah pertemuan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Bogor dan Kabupaten Cianjur di Puncak Pas, Cisarua, Bogor, Sabtu (18/9), Ade menjelaskan bahwa ia membutuhkan solusi lain karena ia sangat ingin mendorong bahwa solusi untuk mengatasi kemacetan di kawasan Puncak yaitu dengan dibuat jalur Puncak II, sebagaimana mengutip dari Antara.
Ade juga sudah menyampaikan bahwa untuk melakukan penanganan di Jalur Puncak guna mengatasi kemacetan telah menganggarkan Rp 5 miliar guna membuka sebagian lahan bersama TNI.
Akan tetapi, Ade menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Bogor tidak mampu untuk mendanai pembangunan jalan yang direncanakan sepanjang 48,7 kilometer yang diperkirakan membutuhkan dana sebesar Rp 5 triliun guna menghubungkan Sentul Bogor dengan Istana Cipanas di Cianjur.
Ade mengatakan bahwa untuk skala nasional angka tersebut tergolong kecil, ia memperkirakan pembangunan tersebut akan membutuhkan dana sebesar Rp5 triliun itu sudah termasuk jembatan-jembatan yang melalui sungai, perkiraan segitu tuntas seluruhnya
Sementara itu, Herman menyampaikan bahwa adanya permintaan untuk melakukan pembangunan Jalur Puncak II itu memang berasal dari aspirasi warga agar dapat memudahkan aktivitas atau akses mereka ke daerah lain.
Herman juga menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan penataan kecil di Jalur Puncak II yang masih termasuk kedalam Kabupaten Cianjur. Herman pun menargetkan pembangunan tersebut dapat selesai pada tahun 2022.
Herman berharap bahwa bapak-bapak di (pemerintah) pusat bawah ini dapat mendengar aspirasi dari bawah. Masyarakat sangat merasakan apabila perjalanan dari Jakarta ke daerah Cianjur macet, dan dari Bandung pun macet.
Terakhir, herman mengatakan bahwa kini pihaknya tengah memperbaiki jalur eksisting yang panjangnya 9,2 kilometer dan lebarnya 4-5 meter. Ia melanjutkan bahwa tahun ini hanya tersisa 2 kilometer lagi dan diperkirakan tahun depan akan selesai.