Bunuh Anaknya Dengan Batu, Ibu Di Sragen Tak Menyesal. Ikhlas Kurangi Beban Keluarga
Seorang Ibu di Sragen yang tega membunuh anaknya sendiri dengan batu 5 Kg dan cangkul tidak menyesal dan ikhlas karena mengurangi beban keluarga.
BaperaNews - Seorang ibu di Sragen berinisial SW (64) mengaku tidak menyesal telah membunuh anaknya sendiri dengan cangkul dan batu 5 kg.
SW menyebut kematian anaknya telah diikhlaskan karena mengurangi beban keluarga. SW ialah warga Dukuh Tlobongan, Desa Sidoharjo, Sragen, Jawa Tengah. Kasus pembunuhan telah dilakukan pada Jumat (4/10) lalu.
Korban ialah S (46). S merupakan putra pertama dari SW. SW membunuh S di rumahnya pada malam hari sekitar pukul 01.00 WIB. Saat itu, pelaku menunggu kepulangan korban di teras rumah. Usai korban pulang dan tidur di teras, tiba-tiba pelaku berniat untuk menghabisi nyawa korban.
“Pada pukul 01.0 WIB, pelaku melihat korban sudah pulang ke rumahnya dan tiduran di teras rumah, saat melihat korban tidur di teras rumah itu, pelaku tiba-tiba muncul niat untuk membunuh anaknya” ujar Waka Polres Sragen Kompol Iskandar pada Selasa (5/10).
SW pun mengambil batu cor besar seberat 5 kg dan cangkul. SW dengan cepat menghantamkan batu tersebut ke tubuh S sebanyak 8 kali sambil mengucapkan selamat jalan kepada sang putra.
“Sambil dijatuhkan batu itu sambil menyampaikan ucapan selamat jalan le” lanjutnya.
Baca Juga : Saat Lagi Healing 2 Mahasiswi Disambar Petir, 1 Mahasiswi Tewas
Karena korban belum meninggal dunia usai dipukul dengan batu, pelaku kemudian mengambil cangkul dan dipukulkan kembali ke kepala korban. Pukulan cangkul begitu keras, hingga membuat badan cangkul lepas dari besi penyangganya.
Usai memastikan korban tewas, SW menelepon anaknya yang di Jakarta dan saudaranya yang lain agar datang ke rumahnya. Salah satu saudaranya dimintai tolong untuk membuang jenazah korban ke sungai di belakang rumah.
Namun saudara pelaku tidak berani menjalankannya, mereka kemudian pergi dan meminta tolong tetangga. Ketua RT bahkan sempat diminta tolong pelaku untuk membuang jenazah korban dan tidak menyampaikannya pada siapapun.
Salah satu saudara melapor ke polisi, SW menjelaskan motifnya membunuh anaknya, SW mengaku kesal karena korban tidak pernah mendengar ketika dinasehati, selalu marah-marah ketika ia memberitahu sesuatu.
SW juga malu karena S sering mencuri barang milik tetangganya. Sebab itu, SW merasa ikhlas dan tenang S telah meninggal dunia karena membuatnya lega tidak perlu repot menasehati dan tetangga di sekitar juga bisa hidup lebih tenang, tidak dihantui barangnya akan dicuri oleh S.
Baca Juga : Polisi Tetapkan 2 Orang Tersangka Insiden Festival Musik Berdendang Bergoyang