Bisa Untungkan Amerika Serikat, Luhut Ungkap Larangan Ekspor Nikel
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan mengungkap larangan ekspor nikel yang dibuat Presiden Jokowi.
BaperaNews - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan mengungkap larangan ekspor nikel yang dibuat Presiden Jokowi ini memang sudah tepat. Sebab larangan ekspor nikel secara tidak langsung juga akan menguntungkan Amerika Serikat.
Hal tersebut disampaikan Luhut ketika menjamu jurnalis senior media The New York Times Peter Goodman dari Amerika Serikat di rumah Luhut beberapa waktu lalu.
Luhut Binsar Panjaitan menjelaskan, adanya larangan ekspor nikel yang diatur Presiden Jokowi bisa membuat negara maju seperti AS dan lainnya lebih mudah mengakses material baterai lithium dari Indonesia yang juga diolah dari bahan baku nikel.
Adapun Indonesia saat ini menjadi salah satu negara yang berhasil terapkan teknologi HPAL (High Pressure Acid Leaching) untuk mengolah nikel kadar rendah menjadi bahan lithium baterai yang lebih bernilai dan berdaya jual tinggi.
“Kami ingin negara-negara maju memahami satu hal yang penting soal larangan ekspor nikel yang sudah diputuskan Presiden Jokowi bersama kami. Hal ini secara tidak langsung mempermudah Amerika Serikat untuk mendapat akses mereka pada material lithium baterai dari bahan nikel” kata Luhut pada Kamis (20/7) dalam wawancara tersebut.
Baca Juga : Indonesia Kecolongan 5 Juta Nikel ke China
Luhut Binsar Panjaitan menyebut belum banyak negara yang tahu dan paham akan hal ini, tentang kebijakan hilirisasi yang dijalankan Indonesia. Sebab itu, ia merasa wajar saja jika banyak tantangan datang pada aturan ini termasuk penolakan dari sejumlah negara barat.
Namun Luhut bersyukur, di tengah tantangan tersebut, Indonesia mendapat teladan baik dengan kepemimpinan Presiden Jokowi karena Jokowi selalu berpesan untuk tidak gentar dan tidak menyerah pada tiap hambatan yang ada.
“Efek berlipat ganda yang hadir dari hilirisasi bukan saja menjadi penyemangat kami untuk melindungi hak pengelolaan sumber daya alam negeri ini tapi juga sebagai tanda terwujudnya cita-cita bangsa untuk menjadi negara maju di tahun 2045” pungkas Luhut.
Jokowi memang gencar melarang ekspor bahan mentah, salah satunya nikel sejak Januari 2020. Kebijakan ini memang membawa dampak ekonomi besar pada tanah air. Nilai perdagangan Indonesia dari bahan mentah hanya US$ 1 Miliar atau Rp 17 Triliun.
Setelah larangan ekspor nikel berlaku dan nikel diolah sendiri oleh Indonesia sebelum diekspor, keuntungan untuk Indonesia naik 19 kali lipat menjadi US$ 20,9 Miliar atau Rp 326 Triliun.
Baca Juga : Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Satgas Hilirisasi Di Papua