Berujung Maut, Pesta 'Gender Reveal' Tewaskan Pilot Usai Umumkan Jenis Kelamin Bayi

Pesta gender reveal di Meksiko berakhir dengan tragedi ketika pesawat yang digunakan untuk mengumumkan jenis kelamin bayi jatuh, menewaskan pilotnya.

Berujung Maut, Pesta 'Gender Reveal' Tewaskan Pilot Usai Umumkan Jenis Kelamin Bayi
Berujung Maut, Pesta 'Gender Reveal' Tewaskan Pilot Usai Umumkan Jenis Kelamin Bayi. Gambar : Ilustrasi Kreator BaperaNews Via Canva

BaperaNews - Sebuah pesta gender reveal yang diharapkan menjadi momen bahagia berubah menjadi tragedi. Pengumuman jenis kelamin bayi di langit San Pedro, Meksiko berakhir tragis ketika pesawat yang digunakan untuk mengumumkan jenis kelamin bayi jatuh, menewaskan pilotnya, Luis Angel, pada Minggu (3/9).

Insiden tragis ini terjadi ketika pesawat mencoba menghindari tabrakan dengan pohon palem, namun sayap kiri rusak parah setelah hopper darurat melepaskan air berwarna merah muda, menandakan bahwa calon bayi mereka adalah perempuan.

Pasangan calon orang tua yang sedang merayakan momen spesial ini menyaksikan pesawat Piper PA-25-235 Pawnee melintas di atas mereka dalam acara gender reveal. Seketika, kebahagiaan berubah menjadi kekacauan. Dalam hitungan detik, pesawat kehilangan kendali dan tragis jatuh.

Seiring beredarnya berita ini, perdebatan tentang relevansi dan keamanan pesta gender reveal kembali memanas.

"Pesta-pesta gender reveal ini menjadi tidak terkendali ketika banyak orang meninggal setiap tahunnya karena mereka," ungkap salah satu netizen di media sosial.

Bukan pertama kalinya tragedi menerpa pesta gender reveal. Dua tahun lalu, di laguna Nichupté, Cancun, sebuah pesawat lagi-lagi jatuh saat pengumuman jenis kelamin bayi. Pesawat tersebut mengeluarkan asap merah muda di atas pantai, menandakan bayi perempuan yang akan lahir, sebelum tragis jatuh ke air.

Pilot tewas di tempat, sementara yang lainnya pilot tewas setelah upaya penyelamatan.

Baca Juga : Maut Di Tenda Resepsi, Mantan Istri Tak Terima Suami Menikah Lagi

Kasus-kasus tragis seperti ini mengundang kritik tajam dari masyarakat. Banyak yang mempertanyakan kebutuhan akan pesta yang dramatis dan berbahaya hanya untuk pengumuman jenis kelamin bayi. Pesta gender reveal sejatinya adalah momen kebahagiaan, namun tampaknya perlu evaluasi dalam pelaksanaannya.

Namun, tidak semua pesta gender reveal berakhir tragis. Beberapa acara berlangsung dengan sederhana dan aman. Meskipun begitu, kejadian di Meksiko ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk selalu memprioritaskan keselamatan.

Insiden di San Pedro ini menambah daftar panjang kecelakaan yang terjadi dalam rangka pesta gender reveal. Kini, masyarakat di seluruh dunia berharap agar momen kebahagiaan pengumuman jenis kelamin bayi dapat dirayakan dengan cara yang lebih aman dan bijaksana.

Pada tahun 2020, sebuah pesta gender reveal juga menjadi penyebab kebakaran hutan massal di El Dorado, Southern California. Otoritas setempat mengumumkan bahwa bom asap yang dilemparkan oleh pasangan di Yucaipa memicu kebakaran yang merusak lebih dari 22 ribu hektare tanah.

Kebakaran tersebut bahkan mengakibatkan kematian seorang petugas pemadam kebakaran dan melukai dua lainnya.

Pasangan yang menggelar pesta tersebut kini dihadapkan dengan 30 dakwaan, termasuk pembunuhan tidak sengaja. Proses hukum mereka didasarkan pada 434 bukti yang diajukan kepada dewan juri, menunjukkan betapa seriusnya dampak dari tindakan mereka.

Tidak hanya di Meksiko dan California, kontroversi pesta gender reveal juga terjadi di Brasil. Sebuah pasangan mewarnai air terjun di Tangará da Serra dengan warna biru cerah untuk mengumumkan kelahiran anak laki-laki mereka. Ini menimbulkan kemarahan publik, terutama karena sungai tersebut adalah sumber air utama untuk kota terdekat.

Semoga tragedi ini menjadi pengingat bagi kita semua tentang betapa pentingnya keselamatan dan kehati-hatian dalam setiap acara, termasuk dalam pesta gender reveal. Diharapkan tidak ada lagi nyawa yang melayang sia-sia dalam momen yang seharusnya penuh kebahagiaan ini.

Baca Juga : Tragedi Cinta Segitiga Maut Bikin Hilang Nyawa Dini Nurdiani