China Larang PNS Hingga Pejabat Pakai iPhone di Tempat Kerja
Pemerintah China melarang penggunaan iPhone di kantor oleh pegawai pemerintah pusat.
BaperaNews - Pemerintah China memperketat aturan dengan melarang para pejabat dan pegawai instansi pemerintah pusat, termasuk PNS, menggunakan iPhone di kantor atau saat berada di tempat kerja.
Langkah ini diambil seiring upaya China yang berkelanjutan untuk mengurangi ketergantungan pada teknologi asing, mempromosikan inovasi lokal dan mengembangkan industri chip semikonduktor dalam negeri.
Langkah tegas ini diumumkan menjelang peluncuran jajaran iPhone baru oleh Apple, mengundang kekhawatiran di kalangan perusahaan asing yang beroperasi di China.
"Bahkan Apple pun tidak kebal di China, di mana mereka mempekerjakan ratusan ribu, bahkan lebih dari satu juta pekerja," ujar analis D.A. Davidson, Tom Forte.
Menurutnya, ini menunjukkan bagaimana China, sebagai negara raksasa di Asia, berkomitmen kuat pada kemandiriannya dalam teknologi.
Ketegangan antara China dan Amerika Serikat (AS) telah menjadi latar belakang dari kebijakan ini. AS, dalam beberapa kesempatan, telah membatasi akses China ke beberapa peralatan teknologi penting.
Sebagai balasannya, China membatasi pengiriman dari beberapa perusahaan AS terkemuka seperti Boeing dan Micron Technology. Hal ini semakin meningkatkan kebutuhan bagi China untuk berinvestasi lebih banyak pada teknologi lokal.
Baca Juga : China Akan Larang Pakaian yang Dapat Sakiti Perasaan Bangsa
Wall Street Journal, dalam laporannya, menekankan bahwa instruksi kepada PNS dan pejabat untuk tidak menggunakan iPhone dan perangkat asing lainnya di tempat kerja telah disosialisasikan melalui obrolan grup hingga rapat formal.
Namun, hingga saat ini, masih belum jelas berapa banyak pejabat dan PNS yang terdampak langsung oleh kebijakan ini.
Tim Cook, CEO Apple, baru-baru ini mengunjungi China dan bertemu dengan Menteri Perdagangan Tiongkok, Wang Wentao.
"Kedua belah pihak bertukar pandangan mengenai perkembangan Apple di China dan stabilisasi industri serta rantai pasokan," demikian pernyataan dari Kementerian Perdagangan Tiongkok.
Meskipun Cook optimis tentang masa depan Apple di China, kebijakan baru ini menandakan langkah tegas China dalam mengurangi ketergantungan teknologinya pada negara lain, khususnya AS.
Beberapa analis menyarankan bahwa perusahaan-perusahaan internasional, seperti Apple, sebaiknya mulai mendiversifikasi rantai pasokan mereka, terutama agar tidak terlalu bergantung pada China. Sebagai pasar terbesar Apple, China menghasilkan hampir seperlima dari total pendapatan Apple.
Dengan adanya kebijakan China larang pakai iPhone di kantor bagi PNS dan pejabat ini, perusahaan asing, khususnya Apple, harus lebih waspada dengan langkah-langkah yang mungkin diambil China di masa depan.
Meskipun belum ada dampak langsung yang diharapkan pada pendapatan Apple di China, situasi ini mengingatkan semua pihak untuk selalu siap dengan kemungkinan perubahan dinamika pasar.
Baca Juga : SD di China Akan Kenakan Tarif Tidur Siang Mulai dari Rp 1,4 Juta