Bencana Tanah Gerak Terjang Tegal, Puluhan Rumah Rusak, 6 Ambruk

Bencana alam tanah gerak menerjang wilayah perbukitan desa Dermasuci, Pangkah, Tegal pada hari Minggu (13/02/22), akibat bencana tersebut puluhan rumah rusak dan 6 rumah ambruk rata dengan tanah.

Bencana Tanah Gerak Terjang Tegal, Puluhan Rumah Rusak, 6 Ambruk
Bencana Tanah Bergerak Terjang Tegal, Puluhan Rumah Rusak, 6 Ambruk. Gambar : ANTARA FOTO/ Dok. Oky Lukmansyah

BaperaNews - Bencana alam tanah gerak terjadi di wilayah perbukitan desa Dermasuci, Pangkah, Tegal pada hari Minggu 13 Februari 2022, akibatnya, 6 rumah warga ambruk rusak rata dengan tanah, dan puluhan rumah lainnya rusak sedang hingga berat.

Bencana alam tanah gerak ini terjadi setelah wilayah tersebut diguyur hujan deras terus menerus selama 2 hari sebelumnya, selain rumah warga yang rusak, ada juga kerusakan rumah berupa dinding tembok retak hingga lantai dan atapnya ambrol.

Puluhan rumah yang rusak tersebut jelas sudah tidak layak dan tidak aman lagi untuk ditempati, berbahaya jika tetap dihuni, kejadian bencana alam tanah gerak tersebut membuat semua rumah rusak, lantai-lantai rumah terbongkar, kamar mandi kamar tidur dan semua ruangan rusak.

“Rumah sudah tidak mungkin lagi ditempati, sampai sekarang ini tanah geraknya masih terjadi, semua warga mengungsi ke RT 1, karena rumah pada rusak semua” ujar Rusdi salah satu warga yang menjadi korban.

Dari data PMI Kabupaten Tegal, rumah warga yang rusak sejauh ini sebanyak 97 rumah mengalami kerusakan, yakni 6 rumah ambruk, 30 rumah rusak sedang, dan sisanya rusak ringan. Namun semua rumah tersebut sudah tidak bisa lagi dihuni.

Warga pun kini sibuk mengemas perabotan dan barang lain yang bisa diselamatkan untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman. Selain rumah warga yang rusak akibat bencana alam tanah gerak, nampak juga jalan desa dan berbagai fasilitas umum desa rusak, beberapa bahkan amblas.

Sebanyak 200 warga kini telah mengungsi. Menurut  Mulyanto, warga yang juga menjadi korban, bencana alam tanah gerak ini sudah sering terjadi sejak lima tahun belakangan, hal terus mengkhawatirkan karena kondisi tanah gerak terus merembet.

Sebelumnya pada tahun 2017 juga terjadi bencana alam tanah gerak di RW 2 sedangkan bencana alam tanah gerak yang saat ini terjadi di RW 5. “Jika melihat intensitas hujan yang terus bertambah dari hari ke hari, kerusakan terus merembet dan jumlah wilayah yang terdampak terus bertambah” ujarnya.

Warga berharap bisa mendapat bantuan dari pemerintah untuk mendapat hunian baru di tempat baru yang lebih aman dimana bencana alam tanah gerak ini diperkirakan akan terus terjadi sebagaimana yang biasa dialami warga selama lima tahun terakhir, warga susah untuk beraktivitas karena belum memiliki tempat tinggal yang lebih baik.

Baca Juga : Jokowi Janji Kurangi Sampah Laut hingga 70 Persen Pada 2025