Begini Kondisi Ukraina Usai Vladimir Putin Lakukan Gencatan Senjata
Presiden Rusia Vladimir Putin meminta pasukannya untuk gencatan senjata di Ukraina selama 2 hari pada 6-7 Januari 2023. Begini kondisi Ukraina usai Putin melakukan gencatan senjata.
BaperaNews - Presiden Rusia Vladimir Putin memutuskan untuk gencatan senjata di Ukraina selama 2 hari pada 6-7 Januari 2023. Keputusan ini dibuat nyaris setahun usai Rusia menjalankan operasi militer di Ukraina sejak Februari 2022 lalu.
Gencatan senjata tersebut bertepatan dengan Natal Kristen ortodoks yang biasanya dirayakan meriah di Rusia dan Ukraina. “Saya instruksikan untuk gencatan senjata di sepanjang garis kontak kedua Negara di Ukraina mulai pukul 00.00 6 Januari sampai 00.00 7 Januari 2023” ujar Vladimir Putin.
Vladimir Putin melakukan gencatan senjata usai mendapat desakan dari para pemimpin gereja ortodoks Rusia dan dari Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Berikut kondisi Ukraina usai Vladimir Putin melakukan gencatan senjata yang telah dirangkum oleh Tim Redaksi Bapera News.
Kondisi Ukraina Usai Vladimir Putin Melakukan Gencatan Senjata:
Ukraina Menolak
Pihak Ukraina justru menolak gencatan senjata, menyebut aksi ini hanya bentuk propaganda Rusia dan menilai pernyataan Vladimir Putin penuh kemunafikan. Penasehat Presiden Ukraina Mykhailo Podolyak menyebut Rusia harus tinggalkan seluruh pendudukannya jika memang ingin melakukan gencatan senjata.
“Rusia harus tinggalkan pendudukan baru lakukan gencatan senjata” tuturnya.
Baca Juga : Ingin Mengakhiri Perang Dengan Ukraina, Putin: Permusuhan Hanya Bikin Rugi
Rusia Masih Menyerang
Wakil Kepala Administrasi Kepresidenan Ukraina Krylo Tymoshenko mengklaim meski melakukan gencatan senjata, pasukan Rusia masih menyerang, tepatnya pada Jumat (6/1) di kota Kramatorsk Ukraina Timur.
“Penjajah Rusia masih menggempur kota dengan roket selama dua kali” ungkapnya. Roket menghantam tempat tinggal penduduk, namun belum ada laporan adanya korban jiwa.
Ukraina Serang Donetsk
TASS, media pemerintah Rusia menyebut Ukraina menyerang Donetsk dengan tembakan selama empat kali, total ada 21 peluru caliber 155 diluncurkan.
Serangan di Kota Bakhmut
Bakhmut, salah satu kota di Ukraina Timur juga dilaporkan diserang Rusia padahal Rusia umumkan ingin melakukan gencatan senjata, warga mengaku mendengar ada tembakan artileri masuk dan keluar lebih dari satu jam, warga sendiri merasa tidak terkejut dengan serangan tersebut, namun mereka berharap pasukan Rusia patuhi perintah gencatan senjata dari Putin.
Luhansk Diserang
Luhansk, kota yang juga berada di Ukraina Timur juga diserang Rusia, ditembak 14 kali pada Jumat (6/1). pasukan Rusia dikabarkan menyerbu pemukiman di wilayah tersebut yang dijaga oleh pasukan Ukraina.
Saling serang masih terjadi, meski Vladimir Putin meminta gencatan senjata, pada kenyataannya masih terjadi ketegangan mendalam di lapangan, perang dan saling serang terjadi dimana-mana.
Jadi kapan Rusia Ukraina benar-benar akan melakukan gencatan senjata dan hentikan perang?
Baca Juga : PM Belanda Minta Maaf Atas Penjajahan Dan Perbudakan 250 Tahun