Alasan Kenapa Remaja Makin Meninggalkan Facebook
Facebook semakin ditinggalkan kalangan remaja, survey Pew Research Center membuktikan hanya 32% remaja yang masih menggunakan Facebook.
BaperaNews - Facebook semakin ditinggalkan kalangan remaja, dianggap memiliki citra yang negatif. Kini para remaja lebih banyak bermedia sosial dengan Instagram, juga pesaing Meta (induk perusahaan Facebook dan Instagram) TikTok.
Hal tersebut diungkap oleh survey Pew Research Center tentang remaja, teknologi, dan media sosial yang digelar pada 14 April – 4 Mei 2022 dan diterbitkan hasilnya pada 8 Agustus 2022. Respondennya ialah 1.316 warga Amerika Serikat berumur 13 - 17 tahun. Hasilnya berbeda dibandingkan dengan data pada tahun 2014 - 2015.
Hasil tersebut, hanya 32% remaja yang masih menggunakan Facebook, jauh dari angka survey tahun sebelumnya pada 2014 - 2015 yakni sebanyak 71%.
Di masa itu, Facebook unggul dari Instagram, Snapchat, Twitter, dan Tumblr.
Jurlez Terpak, seorang pembuat konten dari Gen Z juga meneliti tentang budaya digital, menurutnya, remaja tidak lagi menemukan makna Facebook.
“Sekarang ada lebih dari lima platform media sosial punya posisi kuat untuk terus discroll” ujarnya.
“Demi waktu dan kewarasan, orang harus menghilangkan platform yang dinilai kurang nilai dan insentif” imbuh Jurlez Terpak.
Baca Juga : 982 Warga Solo Terinfeksi HIV/AIDS, Diduga Dampak Negatif Internet
Jurlez Terpak menjelaskan, remaja kerap mengasosiasikan Facebooknya dengan orang tuanya.
“Budaya yang ditanam rata-rata pengguna Facebook sangat terputus dari hal yang dianggap menarik oleh platform Z, yang ada malah energi email spam” terangnya.
Atmosfer negatif itu bahkan sudah muncul pada tahun 2013 ketika ada 77% remaja memakai Facebook.
“Saat Facebook masih sangat terintegrasi dalam kehidupan sehari-hari remaja, kadang ini Cuma sisi kegunaan dan kewajiban ketimbang platform baru yang menarik yang diklaim remaja sebagai miliknya” tulis survey Pew.
Remaja kini menemukan bahwa mereka lebih antusias pada platform lain, bahkan hampir tidak melirik Facebook.
Temuan Pew Research Center juga sama dengan data Facebook sendiri, menurut dokumen yang diterbitkan oleh Frances Haugen, seorang peneliti Facebook.
Remaja di Facebook pada tahun 2021 menurun 13% sejak tahun 2019 dan angka diperkirakan akan terus turun hingga 45% pada dua tahun ke depan.
“Sebagian besar orang dewasa muda menganggap Facebook tempat orang berumur 40 - 50an. Remaja menganggap Facebook punya konten yang membosankan, menyesatkan, dan negatif” jelasnya.
Memang saat ini remaja dan dewasa lebih banyak menggunakan Instagram dan TikTok dibandingkan Facebook.
Facebook dianggap sebagai sesuatu yang kuno. Sejumlah selebgram, perusahaan, hingga pejabat Negara bahkan memiliki akun Instagram resmi mereka untuk bisa terhubung dengan para koneksinya serta mendapat uang dari platform tersebut.
Baca Juga : Fitur Privasi Terbaru WhatsApp, Diam - Diam Bisa Keluar Grup