Agar Awet Muda, Miliarder Bryan Johnson Ganti Plasma Darah dengan Albumin
Miliarder sekaligus pengusaha teknologi asal Amerika Serikat, Bryan Johnson menjalani terapi penggantian plasma darah dengan albumin untuk memperlambat proses penuaan.
BaperaNews - Bryan Johnson, miliarder sekaligus pengusaha teknologi asal Amerika Serikat, kembali menarik perhatian publik berkat langkah terbarunya dalam memperlambat proses penuaan.
Pria berusia 47 tahun ini menjalani terapi penggantian plasma darah dengan albumin sebagai bagian dari usahanya untuk menjaga kesehatan dan memperpanjang usia.
Johnson secara rutin menginvestasikan jutaan dolar dalam program anti-penuaannya, dengan salah satu prosedur yang ia jalani adalah pertukaran plasma darah menggunakan albumin.
Pada terapi yang dijalani Johnson, seluruh plasma darahnya digantikan dengan albumin, protein yang secara alami terdapat dalam plasma darah manusia.
Prosedur ini dikenal dengan nama Therapeutic Plasma Exchange (TPE), bertujuan untuk membersihkan racun dari tubuh dan mengoptimalkan fungsi organ. Johnson berharap metode ini dapat menghilangkan zat-zat berbahaya yang diyakini dapat mempercepat proses penuaan.
Menurutnya, hasil dari terapi ini sangat memuaskan, bahkan tim medis yang menanganinya menyebut plasma darahnya sebagai salah satu yang terbersih yang pernah mereka temui.
Prosedur TPE dilakukan dengan mengambil plasma dari tubuh, menyaringnya melalui mesin, lalu menggantikannya dengan albumin. Setelah proses filtrasi selesai, sel darah merah dimasukkan kembali ke dalam tubuh pasien.
Johnson juga mengungkapkan bahwa plasma yang dikeluarkan selama prosedur kemungkinan akan dilelang atau disumbangkan, dan ia menyebutnya sebagai 'emas cair' karena nilainya yang tinggi.
Ini bukan kali pertama Johnson menjalani prosedur yang melibatkan darah dalam usahanya memperlambat penuaan. Pada 2023, ia pernah menjalani prosedur pertukaran darah dengan putranya yang berusia 18 tahun, namun hasilnya tidak seperti yang diharapkan.
Baca Juga : Terlihat Awet Muda, Tom Cruise Disebut Ikut Perjanjian Dengan Iblis
Berbeda dengan prosedur tersebut, terapi TPE yang menggunakan albumin diyakini Johnson lebih efektif dalam mencapai tujuan anti-penuaannya.
Johnson dikenal dengan gaya hidupnya yang ekstrem dalam menjaga kesehatan. Setiap tahun, ia menghabiskan sekitar 2 juta dolar AS (sekitar Rp 31 miliar) untuk mendanai berbagai prosedur kesehatan.
Selain terapi plasma darah, ia mengikuti rutinitas harian yang ketat, termasuk mengonsumsi lebih dari 100 pil suplemen seperti vitamin dan antioksidan. Pola makan yang ia jalani sebagian besar berbasis tanaman dan sangat terkontrol.
Dengan segala langkah ekstremnya, Johnson berharap dapat hidup lebih lama dan menjaga tubuhnya tetap sehat meski usia terus bertambah.
Ia juga menjalani latihan fisik intensif setiap hari, termasuk latihan kekuatan dan kardio, dengan tujuan meningkatkan kapasitas VO2 max, kemampuan tubuh dalam mengolah oksigen saat berolahraga.
Menurut Johnson, kondisi fisik tubuhnya lebih muda dari usianya, dengan kepadatan tulang setara orang berusia 30 tahun dan kondisi jantung layaknya orang berusia 37 tahun.
Johnson juga mengembangkan sebuah sistem yang disebut Blueprint, yang dirancang untuk mengoptimalkan kesehatan dan memperlambat proses penuaan.
Sistem ini mencakup diet ketat, olahraga teratur, serta perawatan medis yang mendukung tujuannya untuk memperpanjang usia. Rincian dari sistem ini ia bagikan secara online agar orang lain dapat mengikuti metodenya.
Meskipun Johnson meyakini efektivitas metode yang dijalaninya, banyak ahli yang meragukan keberhasilan jangka panjang dari prosedur-prosedur tersebut.
Beberapa di antaranya skeptis bahwa tubuh manusia dapat 'di-hack' untuk memperlambat penuaan secara signifikan. Kritik juga muncul terkait gaya hidup Johnson yang dianggap terlalu ekstrem dan sulit diikuti oleh kebanyakan orang.
Baca Juga : Rahasia Awet Muda Ala Korea, Nggak Perlu Biaya Mahal!
Lihat postingan ini di Instagram