2 Kapal Berisi 200 Pengungsi Rohingya Hadir di Pidie Aceh
Kedatangan lebih dari 100 pengungsi Rohingya di Desa Lamreh, Aceh, menambah kekhawatiran situasi di sana.
BaperaNews - Ratusan pengungsi Rohingya terus berdatangan ke Provinsi Aceh, menambah kompleksitas situasi kemanusiaan di wilayah tersebut.
Setelah mendarat di Kabupaten Pidie dan Pulau Sabang, kini giliran Desa Lamreh, Kecamatan Mesjid Raya, Kabupaten Aceh Besar menjadi tempat kedatangan lebih dari 100 orang etnis Rohingya pada Minggu (10/12).
Kapal kayu bernama "Nazwa" menjadi sarana bagi 135 pengungsi Rohingya, yang diketahui mengalami masalah mesin dan kebocoran lambung. Kondisi darurat di kapal diperparah oleh kehabisan stok makanan.
Kapolsek Krueng Raya, Ipda Rolly Yuiza Away, menjelaskan bahwa informasi kedatangan mereka diterima dari Keuchik Lamreh sekitar pukul 8.30 WIB.
"Diketahui bahwa kapal mengalami kerusakan mesin, kebocoran lambung di bagian kanan, dan stok makanan di kapal telah habis. Selain itu, ada juga dua penumpang yang sedang sakit, yang telah ditangani oleh petugas medis dari puskesmas setempat," ungkap Rolly.
Pengungsi etnis Rohingya tersebut terdiri dari 35 laki-laki dewasa, 65 perempuan dewasa, 15 anak laki-laki, dan 20 anak perempuan.
Baca Juga: Pengungsi Rohingya Berulah Lagi! Rusak Rumah Susun di Sidoarjo
Meskipun sebagian dari mereka sudah memiliki kartu pengungsi, Kapolsek Krueng Raya menyatakan bahwa kesehatan mereka masih menunggu klarifikasi dari UNHCR dan IOM.
Saat ini, otoritas kepolisian Aceh sedang menjaga perimeter pengungsian untuk memastikan keamanan warga sekitar.
"Kebetulan wilayah tersebut tidak ada perumahan warga karena hanya digunakan sebagai kolam atau tambak. Untuk saat ini pergerakan warga belum ada ke sana karena di situ jauh dari keramaian dan aktivitas masyarakat," tambah Rolly.
Pengungsi Rohingya yang baru tiba saat ini ditampung di UPTD Dinas Sosial Aceh di Desa Ladong, Kecamatan Mesjid Raya, Kabupaten Aceh Besar. Sementara ini, keadaan di sekitar lokasi pengungsian masih kondusif.
Para petugas sosial akan bekerja sama dengan UNHCR dan IOM untuk menyediakan kebutuhan pokok dan layanan kesehatan bagi para pengungsi.
Baca Juga: Warga Bangladesh yang Menyelundupkan Pengungsi Rohingya Ditangkap