Warga Gaza Rayakan Gencatan Senjata Hamas-Israel, Ibu 5 Anak di Palestina: Saya Menangis, tapi Ini Air Mata Kebahagiaan

Warga Palestina di jalur Gaza meluapkan kegembiraan setelah pengumuman gencatan senjata antara Israel dan Hamas. 

Warga Gaza Rayakan Gencatan Senjata Hamas-Israel, Ibu 5 Anak di Palestina: Saya Menangis, tapi Ini Air Mata Kebahagiaan
Warga Gaza Rayakan Gencatan Senjata Hamas-Israel, Ibu 5 Anak di Palestina: Saya Menangis, Tapi Ini Adalah Air Mata Kebahagiaan. Gambar: IG/@aljazeeraenglish

BaperaNews - Warga Palestina di jalur Gaza meluapkan kegembiraan setelah pengumuman gencatan senjata antara Israel dan Hamas

Meskipun kesepakatan baru akan berlaku resmi pada Minggu (19/1), suasana perayaan sudah melanda berbagai wilayah Gaza sejak gencatan senjata ini diumumkan pada Rabu (15/1).

Ribuan warga Gaza turun ke jalan membawa bendera Palestina dan meneriakkan yel-yel, menandai kebahagian dan rasa syukur mereka atas berakhirnya genosida Israel terhadap Gaza yang sudah berlangsung selama sekitar 15 bulan.

Di luar Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa, Deir el-Balah, suasana meriah terlihat dengan warga meneriakkan Allahu Akbar sambil mengibarkan bendera Palestina. 

Baca Juga: Resmi! Israel dan Hamas Sepakat Gencatan Senjata di Gaza Mulai 19 Januari

Kerumunan serupa tampak di Khan Younis, Gaza Selatan, di mana pemuda memanfaatkan momen untuk bersorak, menari, dan membunyikan klakson mobil.

Ghada, seorang ibu lima anak yang mengungsi, mengungkapkan kebahagiannya yang tiada tara. 

“Saya bahagia, ya, saya menangis, tetapi ini adalah air mata kebahagiaan,” kata Ghada.

Ghada bukan satu-satunya yang meluapkan perasaan bahagia. Banyak warga Gaza, termasuk Abdul Karim, merasa harapan baru muncul setelah penderitaan panjang.

“Saya tidak percaya akhirnya saya akan bertemu istri dan anak-anak saya lagi,” kata pria berusia 27 tahun itu, yang keluarganya mengungsi ke Selatan setahun lalu.

Sementara itu, Randa Sameeh, seorang pengungsi berusia 45 tahun, juga menggambarkan kelegaan yang dirasakannya. 

Baca Juga: Gaza Kehilangan 6% Populasi, 1.091 Bayi Meninggal Akibat Agresi Israel

Ia mengatakan akan segera mengunjungi makam keluarganya yang belum dikuburkan dengan layak. 

“Kami telah kehilangan begitu banyak orang, kami telah kehilangan segalanya,” katanya.

Sameeh berencana mengunjungi makam keluarganya yang dimakamkan di Deir el-Balah, dengan harapan dapat memberikan penghormatan yang lebih layak.

"Kami butuh banyak istirahat. Begitu gencatan senjata dimulai, saya akan pergi ke pemakaman untuk mengunjungi saudara laki-laki dan anggota keluarga saya. Kami menguburkan mereka di pemakaman Deir el-Balah tanpa kuburan yang layak. Kami akan membangun kuburan baru untuk mereka dan menuliskan nama mereka di sana,” imbuh Sameeh.

Genosida Israel atas Gaza ini telah berlangsung selama lebih dari setahun dan membawa penderitaan yang sangat besar bagi Gaza. 

Sebanyak 46.707 warga Palestina tewas dan lebih dari 110.265 terluka sejak 7 Oktober 2023.

Di pihak Israel, setidaknya 1.139 orang meninggal, dengan lebih dari 200 lainnya ditawan.

View this post on Instagram

A post shared by Bapera News (@baperanews)