Waduh! Sewa Kontrakan/Kost Sebesar 50% Gaji Rentan Mati Muda
Analisis menunjukkan bahwa biaya sewa yang mencapai 50% hingga 70% dari pendapatan dapat mengakibatkan risiko kematian lebih tinggi. Baca selengkapnya di sini!
BaperaNews - Studi terbaru yang dipublikasikan di jurnal Social Science & Medicine telah mengungkapkan fakta terbaru. Orang yang membayar biaya sewa kontrakan atau kost yang tidak terjangkau ternyata berisiko lebih tinggi untuk meninggal lebih cepat.
Para peneliti dari Universitas Princeton dan Pusat Studi Ekonomi di Biro Sensus AS menemukan bahwa beban biaya sewa yang mencapai 50% dari pendapatan pada tahun 2000 dapat meningkatkan potensi kematian sebesar 9% dalam 20 tahun ke depan.
Angka ini melonjak lebih tinggi, mencapai 12%, untuk mereka yang harus menggelontorkan 70% dari pendapatannya hanya untuk biaya sewa.
Peneliti pascadoktoral di Universitas Princeton, Nick Graetz, yang juga menjadi penulis utama studi ini, menyatakan kejutan mereka atas besarnya hubungan antara biaya sewa dan risiko kematian.
"Ini merupakan masalah yang sangat besar ketika kita mempertimbangkan berapa banyak orang yang terkena dampak kenaikan harga sewa," jelas Graetz.
Studi ini menjelaskan bahwa mereka yang terbebani biaya sewa kontrakan atau kost yang mencapai setengah dari pendapatannya harus menerima kenyataan bahwa potensi kematian mereka meningkat secara signifikan.
Selama dua dekade, risiko meninggal 9% lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang hanya mengeluarkan 30% dari pendapatannya untuk biaya sewa. Untuk mereka yang bahkan harus menyisihkan 70% dari pendapatan hanya untuk tempat tinggal, risiko meninggal lebih cepat mencapai angka 12%.
Baca Juga: Luka Tusuk di Leher, Pria Tewas di Dalam Kontrakan Tangerang
Para peneliti dari Universitas Princeton berkolaborasi dengan Biro Sensus AS untuk mengumpulkan data yang memadai guna memahami hubungan antara beban biaya sewa, penggusuran, dan angka kematian masyarakat.
Melalui analisis jutaan catatan sejak tahun 2000, mereka berhasil membuktikan bahwa besarnya biaya sewa tidak hanya mengancam kesejahteraan finansial, tetapi juga kesehatan dan keselamatan hidup individu.
Selain konsekuensi dari harga sewa yang tidak terjangkau, peneliti menemukan bahwa ancaman penggusuran juga memiliki keterkaitan yang signifikan dengan peningkatan angka kematian.
Mereka yang terancam oleh proses penggusuran menghadapi risiko kematian 19% lebih tinggi. Sementara itu, orang yang sudah menerima keputusan penggusuran memiliki risiko kematian lebih tinggi lagi, mencapai 40%.
Nick Graetz memberikan penjelasan tambahan, menyatakan bahwa dalam banyak kasus, kenaikan harga sewa memaksa keluarga untuk mengurangi pengeluaran lainnya. Ini termasuk pengurangan pengeluaran penting yang memengaruhi kesehatan, seperti layanan kesehatan dan nutrisi.
Rumah tangga miskin dengan beban sewa moderat ditemukan menghabiskan 57% lebih sedikit untuk layanan kesehatan dan 17% lebih sedikit untuk makanan dibandingkan dengan rumah tangga yang tidak memiliki beban serupa.