Viral Ujian SIM C di Karanganyar, Polisi Dampingi Peserta di Jalan Raya
Beredar di media sosial video ujian praktik SIM C di Karanganyar, Jawa Tengah, yang dilakukan langsung di jalan raya.
BaperaNews - Beredar di media sosial video ujian praktik SIM C di Karanganyar, Jawa Tengah, yang dilakukan langsung di jalan raya.
Dalam video berdurasi 13 detik yang diunggah akun Instagram @tentangkaranganyar, terlihat seorang peserta ujian mengendarai motor dengan rompi bertuliskan "ujian praktek SIM 6" di bagian belakang.
Seorang polisi mengikuti dari belakang menggunakan motor dinas untuk mengawasi jalannya ujian.
Lokasi ujian praktik tersebut berada di Jalan Kapten Mulyadi, tepatnya di selatan Taman Pancasila, Kabupaten Karanganyar.
Baca Juga: Polisi di NTB Rela Punggungnya Jadi Jembatan untuk Ibu dan Anak Saat Jalan Terputus
Kasatlantas Polres Karanganyar, AKP Agista Ryan Mulyanto menjelaskan bahwa ujian praktik di jalan raya tersebut sudah sesuai dengan Peraturan Kapolri Nomor 2 Tahun 2023 tentang Penerbitan dan Penandaan Surat Izin Mengemudi (SIM).
"Dalam ujian SIM kita mengacu pada Perkapolri nomor 2 tahun 2023 tentang Pernebitan dan Penandaan Surat Izin Mengemudi," kata Agista, Kamis (16/1).
Agista menambahkan, ujian praktik di jalan raya dilakukan setelah peserta lulus ujian teori dan praktik tahap pertama.
Perubahan aturan ini diharapkan mampu meningkatkan keterampilan pengendara, sehingga lebih siap menghadapi situasi nyata di jalan.
Selain ujian praktik di jalan raya, terdapat sejumlah perubahan dalam ujian pembuatan SIM C.
Berdasarkan informasi dari NTMC Polri, setidaknya ada empat perubahan utama dalam pelaksanaan ujian tersebut.
Pertama, lintasan ujian praktik berubah menjadi sirkuit. Kedua, tes zig-zag atau slalom dihapuskan. Ketiga, materi tes angka 8 digantikan dengan lintasan berbentuk huruf S. Terakhir, lebar lintasan kini disesuaikan dari yang semula 1,5 kali lebar kendaraan menjadi 2,5 kali lebar kendaraan.
Baca Juga: Demi Terbebas dari Utang Rp750 Juta, Istri di Jember Buat Laporan Palsu Suami Meninggal
Kakorlantas Polri juga menegaskan bahwa aturan mengenai kaki pengendara yang tidak boleh menyentuh aspal tetap diberlakukan.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan pengendara dalam mengendalikan motor pada berbagai lintasan.
Pelaksanaan ujian praktik di jalan raya ini memunculkan berbagai komentar dari warganet.
Sebagian besar mendukung langkah ini karena dinilai lebih realistis dibandingkan dengan ujian di lintasan simulasi yang dianggap terlalu sulit.
Beberapa warganet juga berbagi pengalaman mereka saat membuat SIM C di wilayah lain yang menerapkan metode serupa.
“Lebih baik seperti ini daripada tes zig-zag dan angka 8 yang seperti sirkus,” tulis salah satu warganet.
“Tahun lalu saya juga ujian langsung di jalan raya, ada tes teori, praktik muter-muter, dan ujian akhir di jalan raya,” komentar warganet lainnya.