Efek Baby Blues, Ibu di Jaksel Tenggelamkan Bayi ke Ember Berisi Air

Video yang menghebohkan di media sosial memperlihatkan seorang ibu yang diduga tenggelamkan bayi laki-lakinya ke dalam ember berisi air.

Efek Baby Blues, Ibu di Jaksel Tenggelamkan Bayi ke Ember Berisi Air
Efek Baby Blues, Ibu di Jaksel Tenggelamkan Bayi ke Ember Berisi Air. Gambar : Ilustrasi Kreator BaperaNews Via Canva

BaperaNews - Video viral seorang ibu tenggelamkan bayi laki-lakinya berusia tiga bulan ke dalam ember berisi air. Kejadianini terjadi di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Kasus ini mengundang perhatian publik dan pihak berwenang, termasuk Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA).

Video penyiksaan yang diunggah di media sosial itu memperlihatkan seorang wanita, yang diduga ibu kandung bayi, melemparkan bayinya ke dalam ember berisi air dan kemudian menenggelamkannya. Terlebih tragis, pelaku adalah ibu kandung bayi tersebut yang juga merekam aksi penyiksaan dengan penuh kekejaman.

Video viral karena plaku sendiri yang menyebarkan rekaman tersebut kepada temannya melalui WhatsApp. Peristiwa keji ini berlangsung pada awal Oktober 2023.

Dalam video ibu tenggelamkan bayi tersebut, pelaku berkali-kali melemparkan bayinya ke dalam ember dan menyiram wajah bayi itu dengan air. Sang bayi tampak menangis dan kebingungan saat posisi kepalanya terendam dalam ember. 

Baca Juga : Ortu Biologis Bayi Tertukar di Bogor Batasi Pertemuan dengan Pengasuh, Hanya Boleh Video Call

Pjs Ketua Umum Komnas PA, Lia Latifah, telah mendatangi rumah pelaku pada Jumat, 13 Oktober 2023. Dia mengungkapkan bahwa pelaku, yang memiliki tiga anak termasuk bayi laki-laki berusia tiga bulan yang menjadi korban, mengalami sindrom baby blues dan depresi.

Baby blues syndrome adalah suatu gangguan suasana hati yang biasanya dialami ibu pasca-melahirkan. Gejalanya termasuk perasaan gundah, sedih berlebihan, mudah marah, menangis, serta rasa lelah tanpa sebab yang jelas. 

"Jadi itu kemarin kita sudah datang ke sana ketemu ibunya. Terus kita tanya-tanya memang dia mengalami sindrom baby blues dan ada sedikit depresi pada saat diagnosa awal ya." Ungkap Lia Latifah

Komnas PA sempat ingin mengamankan bayi yang menjadi korban dalam kasus ini, namun orangtua pelaku menjamin keselamatan anak-anak mereka.

Lia Latifah berkomunikasi dengan orangtua pelaku dan mengungkapkan bahwa ibu kandung pelaku juga kaget dengan perbuatan putrinya. "Waktu kami jelaskan sama ibu kandungnya bahwa ini yang sudah dilakukan putrinya, dia kaget dengan kejadian tersebut," ujar Lia.

Baca Juga : Ayah Bunuh Bayi di Pekanbaru Gegara Sering Nangis