Viral! Pasien BPJS di Batang Curhat Dikatain Petugas "Orang Gak Punya Duit"
Curhatan seorang pasien BPJS di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, tentang perlakuan tidak pantas yang diterimanya di Puskesmas Batang II viral di media sosial. Simak selengkapnya di sini!
BaperaNews - Curhatan seorang pasien BPJS Kesehatan di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, viral di media sosial. Dalam postingannya, pasien tersebut mengeluhkan sikap petugas Puskesmas Batang II yang mengatai dirinya sebagai "orang tidak punya uang". Keluhan tersebut diunggah di grup Facebook Pigura Warga Batang (PWB) pada Senin (3/5).
Keluhan tersebut disampaikan oleh akun Facebook @I***, yang menceritakan pengalaman tidak menyenangkan saat menerima layanan dari petugas Puskesmas Batang II. Dalam postingan itu, pasien tersebut mempertanyakan etika pelayanan kesehatan di puskesmas tersebut.
“Aku pak takon luur opo pantes pelayanan KESEHATAN masyarakat pertama setara PUSKESMAS ngetokke kata" asale sampean we wong orak nduwe duwet dadine yoo di angel" nek sampean nduwe duwet yo dilayani. Opo dumene aku ngaggo BPJS trus di sepeleke di perlakukan sak penak e dewe.,,?? Wes peng pindo diperlakukan tidak nyaman nek nag puskesmas,” tulisnya.
Jika diterjemahkan, curhatan tersebut berbunyi.
“Saya mau bertanya lur, apa pantas pelayanan kesehatan masyarakat pertama setara puskesmas mengeluarkan kata-kata 'karena kamu itu tidak punya uang, jadinya ya dipersulit, kalau kamu punya uang ya dilayani'. Apa karena saya pakai BPJS terus disepelekan, diperlakukan seenaknya sendiri? Sudah dua kali diperlakukan tidak nyaman di puskesmas.”
Postingan tersebut langsung mendapat perhatian luas, dengan seribuan komentar dari netizen yang menyuarakan ketidakpuasan mereka terhadap pelayanan yang diberikan oleh puskesmas tersebut. Setelah mendapat tanggapan luas dari netizen, akun @I*** tersebut kemudian memposting informasi bahwa pihak puskesmas sudah meminta maaf atas insiden tersebut.
Menanggapi viralnya curhatan tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten Batang segera mengambil tindakan. Kepala Dinas Kesehatan Batang, Didiet Wisnuhardanto, mengungkapkan bahwa pihaknya bersama petugas Puskesmas Batang II telah mendatangi rumah pasien tersebut untuk menyampaikan permohonan maaf.
Baca Juga: Ikang Fawzi Curhat Antre Layanan Berjam-jam, BPJS Kesehatan Buka Suara
"Sudah dilakukan kunjungan ke rumah pasien dari Puskesmas dan Dinas Kesehatan ke pihak keluarga pasien. Dalam kesempatan itu juga disampaikan permohonan maaf atas tindakan dan perkataan dari petugas yang kurang pantas itu," ujar Didiet.
Didiet menegaskan bahwa peristiwa tersebut tidak seharusnya terjadi dan berharap kejadian serupa tidak akan terulang di masa mendatang.
“Kami sangat menyayangkan kejadian ini dan berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pelayanan di semua puskesmas, terutama dalam hal sikap dan perilaku petugas terhadap pasien,” tambah Didiet.
Kasus ini membuka kembali diskusi tentang kualitas pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan tingkat pertama, terutama yang melayani peserta BPJS Kesehatan. Banyak netizen yang mengungkapkan pengalaman serupa di berbagai puskesmas dan berharap adanya perbaikan yang nyata dari pihak berwenang.
BPJS Kesehatan sendiri adalah program jaminan kesehatan nasional yang bertujuan untuk memberikan akses pelayanan kesehatan yang adil dan merata bagi seluruh masyarakat Indonesia. Namun, kasus-kasus seperti ini menunjukkan bahwa masih ada tantangan dalam implementasi program ini, terutama dalam hal pelayanan dan sikap petugas kesehatan.
Baca Juga: Mulai 1 Juli Bikin dan Perpanjang SIM Harus Punya BPJS Kesehatan